Demikian pula dalam simulasi sepuluh nama bakal calon, elektabilitas Ganjar tetap berada di peringkat pertama, namun stagnan.
Baca Juga: Ternyata Jusuf Kalla Sudah Nyetor Nama Cawapres ke Anies: Tergantung Dia dan Partai-Partai
“Polanya sama, Ganjar stagnan, Anies cenderung melemah, Pak Prabowo meningkat dalam beberapa bulan terakhir.”
“Apa kesimpulannya? Pertama, sepertinya top three yaitu Ganjar, Prabowo, Anies sulit digeser karena elektabilitas top three cenderung sticky,” jelasnya.
Kedua, lanjut Burhanuddin, umumnya ketiga kandidat mempunya basis geografis besar. Misalnya, Ganjar kuat di Jawa Tengah, Anies kuat di DKI, Banten dan sebagian Jawa Barat, dan Prabowo cenderung dikenal di banyak tempat.
Survei tersebut dilakukan pada 9-16 Februari dan 12-18 Maret 2023 yang melibatkan warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, sebagai responden.
Survei Februari menggunakan 1.200 sampel dengan margin of error plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Pertama adalah survei yang lebih lengkap, yaitu bulan Februari, tanggal 9-16 di lapangan, jumlah sampelnya 1.200. Margin of error 2,9 persen plus minus dengan derajat kepercayaan 95 persen,” terang Burhanuddin.
Baca Juga: Pengamat Sebut Duet Ganjar dan Prabowo Berpeluang Menang Pilpres 2024, Ini Alasannya
Adapun survei Maret menggunakan 800 sampel dengan margin of error plus minus 3,5 persen.
“Kemudian survei yang fresh from the oven, baru selesai betul, di lapangan tanggal 12 sampai 18 Maret 2023, dengan jumlah sampel 800, dari hampir semua provinsi di Indonesia, dengan margin of error plus minus 3,5 persen,” urainya.
Proses pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling.
Kedua survei menggunakan metode tatap muka oleh pewawancara yang sudah dilatih, dan menerapkan quality control dengan cara mendatangi ulang responden yang sudah diwawancarai.
Secara umum, survei itu membahas dinamika elektoral capres pilihan publik, termasuk efek dukungan (endorsement) Jokowi kepada beberapa calon presiden, kemudian signifikansi cawapres di mata publik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.