TANGERANG SELATAN, KOMPAS.TV - Warga Kavling Kesehatan Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, resah dengan keberadaan ular yang diduga merajalela di permukiman.
Walhasil, ketika memutuskan melakukan perburuan ular, warga berhasil menemukan 11 ekor ular dalam waktu dua jam.
Pada Sabtu (18/3/2023) malam, dibantu Rescue Dinarpets and Teams, warga yang dipimpin Ketua Komunitas Kesehatan (Komkes) Fuad Maulana, melakukan operasi penyisiran di wilayah permukiman.
Hasilnya, sedikitnya 11 ular ditemukan. Tiga di antaranya berjenis kobra, tiga ular pelangi, dan lima ekor ular hijau.
Kebanyakan ular-ular tersebut ditemukan di kebun-kebun kosong, rerumputan sekitar halaman rumah, serta di atas pohon.
Salah seorang petugas Rescue Dinarpets and Teams menuturkan, biasanya ular kobra akan menetas pada puncaknya di bulan Desember hingga Januari. Namun meski saat ini belum musim puncak, banyaknya ular yang ditemukan tak lepas dari banyaknya kebun dan lahan kosong serta alang alang liar yang tumbuh di sekitar rumah warga.
Baca Juga: Tips Mengusir Tikus dengan Peppermint agar Tidak Mengundang Ular Masuk ke Rumah saat Musim Hujan
Kompleks perumahan yang dikenal asri di kawasan Ciputat ini, dulunya merupakan kebun milik pegawai Kementerian Kesehatan.
Ketua Komkes Fuad Maulana menjanjikan, upaya pencarian ular akan rutin digelar meskipun biaya menyewa pawang ular relatif mahal.
“Ini demi untuk kenyamanan dan keamanan warga. Apalagi kebanyakan penghuni komplek kebanyakan pekerja dan sementara banyak anak kecil.”
Lebih jauh penyuka reptil ini meminta warga aktif menjaga kebersihan komplek sekaligus waspada dan hati-hati terhadap kemungkinan serangan ular menyusul banyaknya ular yang ditemukan malam ini.
Melansir dari Kompas.com, Indonesia Snake Rescue menjelaskan, ular seringkali ditemukan ketika musim hujan karena waktu ini dimanfaatkan untuk bertelur dan menetaskan telur.
Bulan Oktober-Desember merupakan waktu bagi telur ular menetas karena proses siklus biologi alaminya.
Lalu mengapa ular sering masuk rumah atau berada di sekitar rumah?
Indonesia Snake Rescue memberikan beberapa jawabannya.
Pertama, habitat ular dekat dengan manusia. Pasalnya, hewan melata ini mendapatkan makanan di sekitaran rumah.
Kedua, ular termasuk satwa yang memiliki kemampuan adaptasi yang cepat, termasuk setelah pembangunan pemukiman di atas habitat asli hewan melata ini.
Ketiga, ular adalah hewan nomaden yang tempat tinggalnya berpindah-pindah. Jika ditemukan lubang untuk menetaskan telur ular, lokasi ini menjadi tempat induk ular menaruh telurnya dan meninggalkannya.
Baca Juga: Tips Agar Rumah Tidak kemasukan Ular saat Musim Hujan, Salah satunya Kendalikan Populasi Tikus
Keempat, adanya sumber makanan di rumah atau sekitarnya. Keberadaan hewan-hewan yang menjadi sumber makanan, sudah pasti akan mengundang keberadaan ular di sekitarnya.
Biasanya, ular memangsa cacing, jangkrik, kadal, kodok, tikus, dan burung di sekitar atau dalam rumah.
Kelima, adalah kondisi lingkungan yang tidak dirawat atau dibersihkan. Lingkungan yang ditumbuhi semak, ilalang, serta rumput-rumput liar, dimanfaatkan ular untuk berkembang biak dan tempat mencari makanan.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.