JAKARTA, KOMPAS.TV - Momen kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi pemandangan tak biasa, terlebih menjelang tahun politik 2024.
Kebersamaan tiga tokoh nasional di area panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis (8/3/2023) itu, dikait-kaitkan dengan Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan tak heran jika banyak orang memandang momen kebersamaan Jokowi, Ganjar, dan Prabowo sebagai kode-kode untuk Pemilu 2024.
Dia mengatakan bukan kali ini saja momen Presiden bersama Ganjar atau momen Jokowi bersama Prabowo tertangkap kamera.
Baca Juga: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo Panen Padi Bersama, PKB: Kami Yakin Gerindra Jaga Komitmen
"Yang menarik dari peristiwa kemarin adalah ketika orang kemudian bertanya-tanya sebelumnya terkait Prabowo or Ganjar, kemarin menjadi Prabowo and Ganjar atau Ganjar and Prabowo," ucap Yunarto dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (10/3/2023).
Menariknya lagi, kata dia, kedua nama tokoh politik tersebut memang memuncaki peringkat elektabilitas lembaga survei dalam beberapa bulan terakhir.
"Bahkan di Litbang Kompas terakhir ada di peringkat 1 (Ganjar) dan di peringkat 2 (Prabowo) dan memang bisa menjadi kekuatan yang sangat besar," lanjutnya.
Selain itu, Yunarto menilai Ganjar dan Prabowo memiliki sisi komplementer satu sama lain. Hal ini karena keduanya memiliki potensi basis pendukung yang besar.
Kedua, Yunarto menilai momen Jokowi, Prabowo dan Ganjar berjalan di tengah-tengah sawah juga bukan merupakan suatu kebetulan.
"Itu acara panen raya harusnya yang muncul, misalnya Menteri Pertanian, tapi saat berjalan di pematang sawah kok munculnya bertiga, itu kan sesuatu yang sudah disiapkan oleh protokoler," ucap dia.
"Dan menurut saya kalau ini dilakukan secara sengaja, pertama ini dilempar ke publik yang kita tahu Pak Jokowi saat ini memang merasa mungkin secara psikologis menjadi king maker. Kenapa? Tingkat kepuasan publiknya mencapai 72 persen, itu langka sekali," kata Yunarto.
Terkait posisi capres dan cawapres, Yunarto mengatakan Ganjar dan PDI Perjuangan (PDIP) saat ini memiliki tingkat elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan Prabowo dan Partai Gerindra.
Kendati demikian, tingkat elektabilitas tersebut masih dinamis hingga masa pendaftaran capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pemilu Serentak 2024 Polda Gorontalo Gelar Apel Tiga Pilar
Menanggapi pernyataan Yunarto, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Aria Bima, menegaskan di partainya hanya ada queen maker, yakni Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Jadi PDI yang ada hanyalah queen maker. Jika itu memang memenuhi aspirasi rakyat tentunya akan berpeluang menjadi capres," kata Aria.
Aria menyebut Megawati akan mengumumkan bakal capres yang diusung pada Pemilu 2024 pada Juni 2023.
"Apakah itu Ganjar, atau Mbak Puan atau Bu Risma dan lainnya, saya kira Ibu Mega akan memilih dengan bijaksana sesuai ideologi dan aspirasi rakyat," tutup Aria.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.