Kompas TV nasional kriminal

Kriminolog Ungkap 2 Hal yang Bikin Pelaku Pembunuhan di Bekasi Mengecor Mayat Korban

Kompas.tv - 2 Maret 2023, 18:22 WIB
kriminolog-ungkap-2-hal-yang-bikin-pelaku-pembunuhan-di-bekasi-mengecor-mayat-korban
Kondisi semen cor sebelum dibongkar oleh polisi yang berisi mayat dua orang perempuan yang menjadi korban pembunuhan di wilayah Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (Sumber: Dok. Pribadi via Kompas.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengungkapkan dua hal yang membuat pelaku pembunuhan di Bekasi, P, mengecor korbannya, H dan Y.

Adrianus mengatakan, dua hal itu adalah locus dan tempus atau tempat dan waktu.

Insiden tersebut terjadi di kediaman pelaku sendiri di Kavling Bulak Sentul, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku juga memiliki waktu untuk membeli semen, menggali, memasukkan korban, kemudian mengecornya.

Baca Juga: Deretan Barang Bukti Kasus Pembunuhan yang Mayatnya Dicor di Bekasi, Ada Badik hingga Pisau Daging

“Kenapa bisa dicor itu, menurut saya karena pelaku memiliki dua hal. Dia memiliki locus dan tempus, artinya dia berada di rumahnya sehingga dia bisa mengontrol situasinya. Kemudian, tempus, dia memiliki waktu, dia tidak perlu melakukan segala sesuatunya terburu-buru,” jelas Adrianus dalam Kompas Petang, Kamis (2/3/2023).

“Dia bisa gali, bisa beli semen, lalu memasukkan korban, dia olah, dan dia cor. Ini semua hanya bisa terjadi kalau dilakukan di tempat yang tidak familiar, dan dilakukan ketika dia memiliki waktu yang amat longgar,” sambung dia.

Adrianus menambahkan, satu hal yang menarik dan harus digali adalah mengapa pelaku melakukan bunuh diri setelah membunuh kedua korbannya.

“Ini aneh. Kalau kita bicara soal bunuh diri setelah membunuh, maka biasanya berlangsung setelah kejadian,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Pelaku dan Motif Pembunuhan 2 Wanita yang Dicor Semen di Bekasi

Lebih lanjut, Adrianus juga menyinggung soal motif pelaku membunuh H dan Y yang masih digali oleh pihak kepolisian. Utang piutang diduga menjadi motif pembunuhan tersebut.

Menurutnya, polisi jangan hanya berkutat pada masalah utang-piutang itu. Pasalnya, salah satu korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

“Bukankah itu motif juga. Jangan-jangan ada tindak pidana asusila sehingga motifnya bisa berkembang,” ucap Adrianus.

Adrianus pun meminta publik untuk menunggu hasil dari digital forensic dan visum et repertum sehingga motif pembunuhan ini dapat terungkap.

Baca Juga: Rekonstruksi Serial Killer di Cianjur, Terungkapnya Detik-detik Pembunuhan Istri dan Mertua Wowon

Sebagai informasi, penemuan dua mayat korban itu bermula dari suami yang mencari istrinya yang hilang.

Melalui pelacakan GPS ponsel, salah satu korban diketahui berada di bangunan kontrakan yang disewa P.

Suami pun berkoordinasi dengan polisi. Pencarian dilanjutkan dengan penelusuran CCTV. Terlihatlah korban H dan Y bersama-sama masuk ke rumah kontrakan P.

Setelah rumah P didobrak, polisi menemukan P sudah bersimbah darah dan meninggal ketika akan dilarikan ke rumah sakit.

Polisi juga menemukan gundukan semen cor yang belum sepenuhnya kering. Saat dibongkar, dua jasad pun ditemukan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x