JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebentar lagi, umat Islam akan menjalankan puasa Ramadan.
Menurut kalender Hijriah Kementerian Agama Republik Indonesia, hari pertama Ramadan di Indonesia akan jatuh pada tanggal 23 Maret 2023.
Umat Islam yang tahun lalu memiliki utang puasa Ramadan wajib mengganti puasa wajib tersebut, baik dengan qadha (mengganti puasa Ramadan pada hari lain) atau pun membayar fidyah.
Beberapa kondisi yang membuat seorang muslim atau muslimah tak bisa berpuasa penuh pada bulan Ramadan di antaranya, sakit, haid bagi perempuan, melakukan perjalanan jauh (musafir), dan sebagainya.
Lantas, kapan batas waktu akhir qadha puasa Ramadan?
Baca Juga: Resmi, Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan Kamis 23 Maret 2023
Melansir dari situs Kemenag, terdapat dua pendapat ulama mengenai waktu batas akhir qadha puasa Ramadan.
Dua pendapat ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Pertama, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas akhir qadha puasa Ramadan adalah hingga datang puasa Ramadan berikutnya.
Artinya, berdasarkan pendapat tersebut, batas akhir bayar utang puasa tahun 2023 ini ialah tanggal 22 Maret.
Kedua, menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qadha puasa Ramadan.
Pendapat ini menyatakan, qadha puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Syawal tapi Belum Bayar Utang Puasa Ramadan? Ini Penjelasannya
Artinya, berdasarkan pendapat ulama Hanafiyah, membayar utang puasa Ramadan dapat dilakukan kapan saja oleh umat Islam sepanjang hayat.
Namun, ada waktu-waktu yang diharamkan untuk melakukan puasa bagi umat Islam, di antaranya hari raya Idulfitri dan Iduladha, serta tanggal 11, 12, dan 13 pada bulan Zulhijjah.
Utang puasa harus dibayar atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Jika memiliki utang puasa Ramadan lebih dari satu hari, qadha puasa juga tidak harus dilaksanakan secara berturut-turut.
Anda dapat membayar utang puasa pada hari-hari tertentu hingga seluruh utang puasa Ramadan terpenuhi.
1. Membaca niat puasa pada malam hari seperti pada bulan Ramadan.
Bacaan niat qadha puasa Ramadan:
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya : "Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala".
Membaca niat puasa qadha harus dilakukan sebelum fajar, atau pada malam hari sebelum melaksanakan puasa.
2. Makan sahur sebelum waktu imsyak
Baca Juga: Bolehkah Puasa Zulhijah Digabungkan dengan Utang Puasa Ramadan? Berikut Penjelasannya
3. Berpuasa dengan cara tidak makan dan minum, serta menahan nafsu hingga waktu maghrib tiba.
Beberapa hal yang membatalkan puasa selain makan dan minum secara sengaja, di antaranya merokok, muntah, haid, mengeluarkan mani, pingsan, dan berhubungan seksual.
4. Berbuka puasa pada waktu maghrib
Sumber : Kompas TV/Kemenag RI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.