CIANJUR, KOMPAS.TV - Solihin (63) alias Duloh mengaku pernah mengajak Halimah, istri kelima Wowon Erawan (60) alias Aki Banyu, untuk berhubungan suami istri. Dalihnya, ilmu batin sebagai syarat kesuksesan dan uang akan datang.
Dua tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, pun saling tidak tahu ada ajakan tersebut. Wowon tidak tahu Duloh ternyata minta istri kelimanya bersetubuh atas permintaan Aki Banyu.
Padahal, Aki Banyu adalah sosok fiktif ciptaan dari Wowon yang dianggap sakral oleh para tersangka pembunuhan berencana di Cianjur dan Bekasi tersebut.
"(Aki Banyu bilang ke Halimah) 'kalau kamu Halimah mau sukses harus berjalan-jalan dulu sama Duloh. Kalau mau bersetubuh, bersetubuh', itu bilangnya," ungkap Duloh ketika ditanya awak media, Kamis (2/2/2023).
"Saya ngomong (ke Halimah), 'gimana mau enggak bersetubuh' (Halimah jawab) 'enggak pak saya karena lagi sakit rahim'. Nah bilangnya gitu," jelas Duloh.
Baca Juga: Cerita Wowon Tipu Siti yang Tergiur Penggandaan Uang dari Trik Amplop, saat Ditagih Korban Dibunuh
Selain istri kelima Wowon, ajakan untuk berhubungan juga pernah dilakukan Duloh kepada mertua Wowon, Noneng Suryati, sebelum dibunuh secara keji.
Halimah lantas tidak mau diajak Duloh, dan memilih pergi ke Lampung bersama Duloh untuk mendapatkan kesuksesan yang dijanjikan oleh Aki Banyu.
"Di situ langsung jalan kaki aja ke mana aja jalan-jalan. 'Nanti kamu ada kesuksesan, cuman dari situ gak tau gimana', bilang bapak," tutur Duloh.
Setelah pulang dari Lampung, Halimah meninggal dunia karena penyakit rahim yang dideritanya.
"Sakit-sakitan terus-terus bilang Aki Banyu alias Wowon itu 'entar juga gak lama lah (mati), sakitnya parah, entar juga meninggal'. Ya pas seminggu tuh bener dia (Halimah) meninggal, dibawa sama anaknya ke rumah anaknya. Dikuburkan bersama keluarganya Halimah itu," pungkas Duloh.
Baca Juga: Pengakuan Terbaru Wowon Bunuh Istri dan Mertuanya: Cemburu Korban Selingkuh hingga Tak Diberi Uang
Untuk diketahui, Aki Banyu merupakan sosok fiktif yang dipakai Wowon untuk meyakinkan para korban penipuan akan kemampuannya menggandakan uang. Wowon berperan menjadi Aki Banyu dengan mengubah suaranya menjadi seperti orang lain.
Namun, para tersangka pembunuhan berantai, yakni Duloh dan M Dede Solehudin (35) tidak tahu bahwa Aki Banyu adalah Wowon.
Duloh dan Dede baru mengetahui Aki Banyu adalah Wowon setelah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang,
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.
Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah. NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi.
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.
Modus pembunuhan berantai ini adalah ilmu supranatural demi kekayaaan.
Dari penelusuran penyidik, terdapat enam korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Parida. Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.
Kini, Wowon, Solihin, dan Dede, tiga orang dalam kasus pembunuhan berencana ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.