JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri, disebut bakal memiliki keuntungan besar jika umumkan capres bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-50 PDIP, hari ni Selasa (10/1/2023).
Peneliti pada Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menyebut, hari ini merupakan waktu ideal bagi PDIP dan Megawati lantaran masa pendaftaran capres-cawapres akan dimulai pada 19 Oktober atau sembilan bulan lagi.
Wasisto bahkan menyebut, kemungkinannya bisa 70 persen hari ini akan dimumumkan terkait capres-cawapres PDIP di pemilu 2024.
Keuntungan itu, kata Wasisto, pertama PDI-P mempunyai peluang untuk membentuk poros tersendiri, terlebih apabila capres yang diusung adalah figur populer.
Kedua, PDI-P sudah bisa bergerak cepat menggerakkan mesin partainya untuk pemenangan Pilpres dan Pemilu 2024.
"Keuntungan ketiga, calon yang diumumkan bisa memecah popularitas dari calon-calon populer yang ada sekarang," tutur Wasisto, Senin (9/1/2023) dilansir Kompas.id
Wasisto menilai, manuver dari PDI-P dalam pencapresan selalu dinantikan oleh parpol lain, dan disebut bisa mengubah koalisi kemenangan.
Baca Juga: Pengamat Jelaskan 2 Hal Ini yang Bikin Ketum PDIP Megawati Bisa Jadi Maju Kembali sebagai Capres
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani sendiri yang disebut-sebut sebagai calon yang bakal diumumkan hari ini selain Gubernur Jawa Tengah, Puan Maharani, bersikap santai.
Ia hanya menyebut, sebagai kader PDIP bekerja saja. Urusan capres sudah diurus oleh Megawati.
“Lurus saja, kerja, kerja, kerja di lapangan. Pada waktunya tunggu tanggal mainnya. Ibu Ketua Umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal umumin. Jadi, enggak usah nengok kiri-kanan, enggak usah bingung,” ujar Puan.
Puan mengingatkan, sebagai kader, tugasnya adalah menjalankan instruksi partai.
“Kita itu petugas partai, tugas kita adalah memenangkan partai bukan jadi pengamat politik. Enggak perlu diamat-amatin," ujarnya.
"Ya, boleh kalau cuma ngomong di warung kopi atau di antara kita, tetapi enggak usah terpengaruh. Turun saja, turun ke lapangan, kerja, kerja. Kita ini partai besar sebesar ini. Jadi, enggak mungkin kita enggak punya kader untuk dicalonkan,” ungkap Puan.
Baca Juga: Soal Capres PDI-P, Puan: Namanya 'Surprise', yang Tahu Cuma Ketua Umum Saja
Puan pun meminta semua kader untuk santai menunggu. Dia berkelakar, calon presiden sudah urusan garis tangan.
“Santai. Mbak Puan kok enggak deg-degan? Kenapa deg-degan, urusan calon presiden itu ada di garis tangan. 270 (juta) orang ingin jadi presiden semua, yang jadi cuma satu. Secara undang-undang dan konstitusi ada aturannya, dicalonkan oleh satu partai politik atau gabungan partai politik. PDI-P suaranya sudah cukup,” ucap Puan.
Puan menyebut, ada elemen kejutan saat parpolnya merayakan HUT ke-50, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023) hari ini. Dia mengatakan, elemen kejutan bakal disampaikan langsung oleh Megawati.
"Ya, pastinya. Setiap ulang tahun, kan, ada surprise, tetapi namanya surprise, ya, enggak tahu. Cuma ibu ketua umum yang tahu surprise akan disampaikan," kata Puan.
Meski begitu, ia mengaku tidak tahu sama sekali elemen kejutan saat HUT ke-50 PDI-P karena hanya Megawati yang memahami elemen kejutan tersebut.
"Pidato ketua umum itu, kan, ada yang dari hati, ada yang dari pikiran, ada yang memang sudah tercatat. Kalau kemudian besok, tiba-tiba ada surprise, siapa nama bakal calon capres atau cawapres PDI-P akan disampaikan, kemungkinan bisa saja," ujar Puan.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.