Sebanyak 59,3 persen responden menginginkan pilpres cukup diikuti dua pasang kandidat.
Sementara 32,2 persen menginginkan Pilpres 2024 diikuti lebih dari dua pasang capres dan cawapres. Adapun yang tidak menjawab sebesar 8,5 persen.
Responden yang menginginkan Pilres 2024 diikuti lebih dari dua pasang calon beralasan supaya publik mendapatkan pilihan pemimpin alternatif, sebanyak 45,8 persen.
Sebanyak 22,9 persen lainnya beralasan tak ingin ada konflik atau perpecahan.
Selanjutnya, sebanyak 18,8 persen beralasan memberi kesempatan kepada pemimpin muda dan agar tidak terjadi eksploitasi politik SARA (7,4 persen).
"Kemudian yang tidak menjawab sebesar 5,1 persen," imbuh Pangi.
Secara umum, kata Pangi, mayoritas publik mengaku puas dengan kinerja Jokowi dan Ma'ruf. Utamanya karena pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.
"64 persen orang puas dengan Pak Jokowi, Pak Ma'ruf 50,2 persen. 61,0 persen sudah puas (kinerja pemerintah)," ujar dia.
Ia menambahkan, hasil survei tersebut juga menunjukkan kepuasan 61 persen dengan situasi Covid-19.
Baca Juga: Hasil 2 Lembaga Survei: Elektabilitas Ganjar dan Anies Teratas, Prabowo Merosot
“Kenaikan harga sembako, kebutuhan listrik dan sebagainya itu nggak mempengaruhi.”
“Tingkat kepercayaan publik ke Pak Jokowi masih tinggi dan dominan memang bisa saja masyarakat yang penerima BLT senang," tambah dia.
Survei Voxpol Center tersebut dilakukan pada 22 Oktober hingga 7 November 2022, dengan melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas atas atau kelompok pemilih dan yang tersebar di 34 provinsi.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Adapun margin of error sekitar 2,81 persen.
Sumber : KOMPAS TV/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.