"Pada arus balik, akan bertemu arus balik dari Cipali atau dari arah timur dengan arus lalu lintas dari arah Bandung atau selatan. Apabila terjadi kepadatan di situ, kita melihat kapan kita melakukan rekayasa lalu lintas contra flow atau pembukaan fungsional Japek II Selatan," paparnya.
Pembukaan jalur fungsional ini, lanjutnya, dikhususkan untuk kendaraan kecil agar saat memasuki jalur arteri lebih mudah bermanuver. Ini juga terkait dengan adanya aturan pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas.
Adapun pengguna jalan tol yang melintasi Japek II Selatan nantinya tidak akan dikenai biaya, namun karena pengguna jalan pasti melalui GT Cipularang yang mana belum melakukan pembayaran sebelumnya, sehingga pembayaran dapat dilakukan di GT Kutanegara yang berada pada ruas Japek II Selatan.
"Tapi, itu tarif Cipularang, bukan tarif Japek Selatan," jelas Yoga.
Sementara itu, terkait waktu tepat pengoperasian tol tersebut, Corporate Communication Group Head Jasa Marga Lisye Oktavianus belum dapat memastikannya karena sifatnya diskresi kepolisian.
“Untuk waktunya sendiri itu tadi diprediksi periode pada saat arus balik, mungkin 30 Desember. Untuk waktu pastinya tidak bisa disampaikan sekarang, karena sifatnya diskresi kepolisian,” sambung Lisye.
Baca Juga: Jasa Raharja-Polri Cek Sejumlah Jalur Jelang Nataru, Tol Cisumdawu & Japek Selatan Siap Dilalui
Akan tetapi, perseroan telah menyiapkan segala hal terkait pengoperasian Tol Japek II Selatan segmen Sadang Kutanegara saat arus balik Nataru agar dapat dilalui secara fungsional.
Adapun Jasa Marga memprediksi, sebanyak 2,7 juta kendaraan akan meninggalkan Jabodetabek melalui empat gerbang tol (GT) utama saat Nataru.
Keempat GT yang dimaksud yakni, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa.
Rinciannya, distribusi volume lalin ke arah Timur/Trans Jawa sebesar 47 persen, ke arah Barat/Merak 30,6 persen, serta ke arah Selatan/Ciawi sebesar 22,4 persen.
Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.