Hasto mengatakan, PDI-P selalu menyiapkan unsur kejutan dalam penyelenggaraan agenda kepartaian. Terlebih, rakernas merupakan momentum mengumpulkan seluruh pilar partai.
Pengurus dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa, bahkan anak ranting pun akan berkumpul.
Berdasarkan catatan Kompas, Rakernas PDIP memang kerap memberikan kejutan terkait keputusan penting partai.
Dalam Rakernas III PDI-P 2013, misalnya, Megawati memberikan isyarat akan memilih Joko Widodo, yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebagai calon presiden (capres) dari PDI-P pada Pilpres 2014.
Isyarat dimaksud dimunculkan melalui penugasan kepada Jokowi untuk membacakan dedication of life pada pembukaan rakernas.
Dedication of life adalah penggalan surat Soekarno yang ditulis pada 10 September 1966, berisi tentang semangat pengabdian Soekarno untuk rakyat dan bangsa yang dicintainya.
Beberapa hari setelah penugasan itu, Megawati mengumumkan Jokowi sebagai capres PDIP.
Jelang Pilpes 2019, Megawati pun kembali menggunakan momentum rakernas untuk menyampaikan keputusannya secara mengejutkan.
Baca Juga: Manuver Pendukung Jokowi Tuai Kritik, Politisi PDIP: Secara Momentum Tidak Pas.
Ia mengumumkan pencalonan kembali Jokowi sebagai capres sesaat setelah menutup Rakernas II PDIP 2018.
Kendati demikian, Hasto tidak bisa memastikan bahwa hal serupa akan terjadi kembali dalam penyelenggaraan rakernas mendatang.
”Apakah dalam rakernas Ibu Ketua Umum akan mengumumkan calon presiden atau tidak, itu nanti dalam pertimbangan Ketua Umum untuk menetapkannya,” ujar Hasto.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.