Jumlah data tersebut masih akan terus diperbarui oleh BNPB dan otoritas terkait. Nantinya BNPB akan mengaktifkan posko tanggap darurat yang akan memberikan informasi satu pintu kepada media dan masyarakat luas.
"Posko tanggap darurat sudah harus teraktivasi sore ini atau siang ini, karena posko tanggap darurat ini merupakan kunci untuk bisa satu pintunya informasi yang masuk dan keluar," ujarnya.
"Termasuk juga nanti distribusi logistik, pendataan pengungsi, dan lain-lain, nantinya akan terpusat satu posko tanggap darurat ini," lanjut dia.
Muhari mengatakan, posko tanggap darurat tersebut, telah disiapkan oleh BNPB tadi malam.
"Kami harapkan mulai nanti sore konferensi pers yang akan dilakukan Pusdatin BNPB itu sudah sesuai data yang keluar dari posko," terangnya.
BNPB memastikan, nantinya tidak akan ada lagi perbedaan data setelah posko teraktivasi.
"Kami pastikan tidak akan ada lagi perbedaan data karena masih belum tervalidasi, belum terverifikasi dan lain-lain," tegasnya.
Hingga berita ini ditulis, Selasa (22/11/2022) pukul 12.30 WIB masih terdapat dua data terkait jumlah data korban meninggal dunia.
Baca Juga: Simpang Siur Data Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur, BNPB: Hingga Pukul 06.00 WIB Ada 62 Orang
BNPB menyatakan ada 62 korban jiwa, sedangkan Gubernur Jawa Barat dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan ada sekitar 162 korban jiwa.
"Terkait dengan ada perbedaan data yang disampaikan dalam konferensi pers Gubernur Jawa Barat tadi malam yang menyebutkan korban jiwa 162 ini masih kami telusuri," kata Muhari.
Ia menjelaskan, pihaknya akan menelusuri terkait laporan tentang tambahan seratus orang meninggal dunia yang dilaporkan petugas di salah satu desa terdampak gempa.
"Sepanjang kami konfirmasi ke lapangan, ada laporan dari petugas salah satu desa yang menyebutkan ada tambahan korban seratus jiwa karena di desa tersebut ada rumah rusak berat itu seratus unit," ungkapnya.
"Pagi ini kami turunkan tim untuk mengoreksi, memeriksa, serta memvalidasi lagi apakah benar dalam seratus rumah yang rusak itu menimbulkan tambahan korban jiwa sejumlah seratus orang," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.