BANDUNG, KOMPAS.TV - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung mendorong kasus bullying (perundungan) siswa sekolah menengah pertama (SMP) Plus Baiturrahman, Ujungberung, diselesaikan dengan cara mediasi, namun orangtua terkesan enggan.
Kepala DP3A Kota Bandung Uum Sumiati berharap kasus perundungan tersebut berakhir dengan mediasi, karena masa depan korban dan pelaku perlu dipertimbangkan dalam proses hukum.
"Ya, mudah-mudahan bisa dimediasi ya, demi keberlanjutan anak-anak," kata Uum Sabtu (19/11/2022) dilansir dari Antara.
Di sisi lain, orangtua korban, Yudarmi, bersikeras kasus yang menimpa anaknya diproses melalui jalur hukum.
"Tetap jalur hukum," tegas Yudarmi, Sabtu dilansir dari Tribun Jabar.
Ia mengatakan, pihak keluarga sedang membut surat pengantar visum. Nantinya hasil visum akan dijadikan sebagai bukti atas perundungan yang menimpa korban.
“Ini lagi bikin surat pengantar untuk visum,” terang Yudarmi.
Yudarmi mengaku terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya di sekolah.
“Lanjut membuat laporan polisi,” ujarnya.
Baca Juga: Viral Video Bullying Siswa SMP Plus Baiturrahman, Kepala Sekolah: Mereka Main Gim Tebak-tebakan
Sementara itu, DP3A Kota Bandung menjelaskan, korban maupun pelaku yang masih di bawah umur akan diberi pendampingan.
"Kami tetap melakukan pendampingan dan konseling baik itu untuk anak korban maupun untuk pelaku dan kita juga ikut memantau karena mereka juga hanya beberapa bulan lagi harus menyelesaikan sekolahnya," kata Uum di Polsek Ujungberung, Sabtu.
Ia mengatakan agar kasus serupa tak terulang kembali, dia mengatakan DP3A akan kembali menyosialisasikan ke sekolah-sekolah dan melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
"Rencananya ke depan kami juga akan kembali menyosialisasikan terkait perundungan agar tidak terjadi lagi sebagai bentuk pencegahan kekerasan dalam bentuk lainnya," kata Uum.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, aksi perundungan siswa SMP Baiturrahman Bandung terungkap dan viral di media sosial Twitter.
Baca Juga: Tak Cuma Ditendang, Korban Bullying di SMP Plus Baiturrahman Juga Pernah Diludahi
Korban tampak dipaksa mengenakan helm, lalu kepala korban tampak ditendang sekitar empat kali hingga korban terjatuh ke lantai.
Akun Twitter @salmandoang mengunggah video berdurasi 21 detik itu hingga viral. Pemilik akun tersebut mengatakan bahwa korban adalah keluarga temannya.
Usai insiden tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.
Selain itu, akun @salmandoang juga mengunggah sejumlah tangkapan layar yang berisi percakapan dengan keluarga korban.
Melalui percakapan tersebut, terungkap bahwa perundungan terhadap korban sudah terjadi beberapa kali, namun baru kali ini direkam.
Baca Juga: Pelaku Bullying di SMP Plus Baiturrahman Tak Dikeluarkan, tapi Dijatuhi Sanksi Ini
Sumber : Kompas TV/Antara/Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.