"Kami tetap melakukan pendampingan dan konseling baik itu untuk anak korban maupun untuk pelaku dan kita juga ikut memantau karena mereka juga hanya beberapa bulan lagi harus menyelesaikan sekolahnya," kata Uum di Polsek Ujungberung, Sabtu.
Ia mengatakan agar kasus serupa tak terulang kembali, dia mengatakan DP3A akan kembali menyosialisasikan ke sekolah-sekolah dan melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
"Rencananya ke depan kami juga akan kembali menyosialisasikan terkait perundungan agar tidak terjadi lagi sebagai bentuk pencegahan kekerasan dalam bentuk lainnya," kata Uum.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, aksi perundungan siswa SMP Baiturrahman Bandung terungkap dan viral di media sosial Twitter.
Baca Juga: Tak Cuma Ditendang, Korban Bullying di SMP Plus Baiturrahman Juga Pernah Diludahi
Korban tampak dipaksa mengenakan helm, lalu kepala korban tampak ditendang sekitar empat kali hingga korban terjatuh ke lantai.
Akun Twitter @salmandoang mengunggah video berdurasi 21 detik itu hingga viral. Pemilik akun tersebut mengatakan bahwa korban adalah keluarga temannya.
Usai insiden tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan.
Selain itu, akun @salmandoang juga mengunggah sejumlah tangkapan layar yang berisi percakapan dengan keluarga korban.
Melalui percakapan tersebut, terungkap bahwa perundungan terhadap korban sudah terjadi beberapa kali, namun baru kali ini direkam.
Baca Juga: Pelaku Bullying di SMP Plus Baiturrahman Tak Dikeluarkan, tapi Dijatuhi Sanksi Ini
Sumber : Kompas TV/Antara/Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.