Menurutnya, ia mengetahui bahwa Putri berada di kamar karena saat itu dirinya mendengar suara tangisan Putri.
“Dengar suara Ibu menangis, Yang Mulia.”
“Terdengar dari lantai atas ke bawah itu?” tanya hakim lagi.
“Kamar lantai satu, Yang Mulia,” jawab Romer.
Suara tangisan Putri, kata Romer biasa saja, tapi ia mendengarnya di depan pintu. Saat itu, lanjut Romer, posisi pintu kamar sedang terbuka.
“Menurut saya nangis biasa, Yang Mulia. Saya dengar sampai depan pintu.”
Hakim kemudian menanyakan, apakah dari kamar tersebut jenazah Yosua dapat terlihat, dan Romer menjawab bahwa jenazah korban bisa terliat jika pintu terbuka.
“Kamar ibu lurus dengan tangga, yang Mulia.”
“Kalau pintunya terbuka, bisa Yang Mulia. Kalau pintunya terbuka dan posisinya lurus, Yang Mulia,” tegas dia.
Baca Juga: Hakim Sayangkan CCTV Rumah Jalan Saguling Ferdy Sambo Tak Jadi Alat Bukti
Pada Romer, hakim juga sempat menanyakan, apakah Ferdy Sambo keluar dari rumah mengenakan sarung tangan hitam?
Menurut kesaksian Romer, saat itu ia tidak melihat Sambo mengenakan sarung tangan.
“Tidak (mengenakan sarung), Yang Mulia.”
Tapi, Romer menegaskan bahwa saat masuk ke dalam rumah, Ferdy Sambo terlihat mengenakan sarung tangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.