JAKARTA, KOMPAS.TV - Muhammad Sofyan Sauri, warga Pasurusan, Jawa Timur tak menyangka anaknya yang masih berusia di bawah 1 tahun meninggal akibat gagal ginjal akut misterius.
Sambil menangis, Sofyan bercerita awal mula buah hatinya, Muhammad Ali Suadar Hidayatullah sakit demam hingga tak bisa buang air kecil berhari-hari.
"Awalnya anak saya cuma demam biasa dan saya minta resep dari dokter dan dikasih resep sama dokter berupa sirop dan cuma sama puyer aja. Habis itu sudah sembuh beberapa hari," ujar Sofyan dalam tayangan Sapa Pagi Kompas TV, Senin (24/10/2022).
Namun, selang tak beberapa lama, anaknya kembali mengalami kenaikan suhu di bagian kepala. Ia pun kembali membawa Ali ke bidan terdekat.
"Saya periksakan lagi ke bidan terdekat, habis itu kata bidan 'oh ini emang masih musimnya anak panas dan demam', yaudah saya lega, terus saya juga dikasih obat," kata Sofyan.
Baca Juga: Polisi Sidak Obat Sirop di Apotek Hingga Kemenkes Sebut Obat Fomepizole Bisa Atasi Gagal Ginjal Akut
Keesokan harinya, saat Sofyan hendak bekerja, ia mendapati anaknya tidak buang air kecil sejak kemarin, terlihat dari pempers yang masih kering.
"Besoknya saya mau kerja, mau mandi sekalian anak saya tak mandiin, nah waktu itu (anak saya) masih pakai pempers, saya lepas pempernya terus saya bilang sama istri saya, 'mamah kok pempersnya masih kering, dipake lagi, ta?' terus mamah bilang 'jangan, Bi, itu kan dari kemarin nanti jadi penyakit, tak buang akhirnya," cerita Sofyan.
Kendati demikian, Sofyan saat itu tak memiliki firasat apapun mengenai nasib anaknya.
"Kita gak punya firasat apapun, mungkin gak pipis karena dia demam saat itu mungkin minumnya kan agak gak lancar kan gak kayak sehari-harinya gitu," ujarnya.
Namun, pada sekira pukul 15.00 WIB, istri Sofyan menelponnya bahwa sang anak masih belum bisa kencing.
Akhirnya pada keesokan hari, istri Sofyan membawa Ali ke puskesmas. Ia menjelaskan kepada petugas kesehatan bahwa anaknya demam dan tak bisa kencing.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Terus Bertambah, BPOM dan Kemenkes Masih Selidiki Penyebabnya!
"Terus pihak Puskesmas mau nge-lab kan tapi gak mau akhirnya kita dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sesampainya di rumah sakit pukul 09.00 WIB, anak Sofyan langsung dilarikan ke IGD dan diambil darahnya untuk diperiksa di laboratorium.
"Saat itu kan saya belum tahu gagal ginjal akut itu kan, jadi hasil labnya cuma dehidrasi dan diare," kata dia.
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan setelah salat Jumat, ia menemukan anaknya mengalami sesak di dada setelah meminum obat.
"Akhirnya istri saya manggil perawat untuk melihat anak saya. Karena anak saya masih belum pipis dipasang kateter dan diambil darahnya lagi untuk diuji lab lagi," ujarnya.
Perasaannya semakin tak enak setelah hasil uji laboratorium anaknya keluar. Sang perawat menyampaikan bahwa Ali mengalami gejala gagal ginjal akut.
Sofyan masih tak percaya, sebab ia hanya mendengar penyakit tersebut kebanyakan berada di wilayah Jakarta.
Karena rumah sakit tempat Ali dirawat saat itu masih belum memiliki perlengkapan lengkap, anaknya lantas dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
"Akhirnya saya mau dirujuk di rumah sakit Soetomo Surabaya, setelah itu," ujar Sofyan terbata-bata menahan duka.
Ia pun tak kuasa menahan tangis saat mengingat kembali almarhum anaknya hingga tak kuat lagi bercerita.
Baca Juga: Bayi 11 Bulan Berhasil Sembuh dari Gagal GInjal Akut
Sofyan hanya menambahkan bahwa selama ini, anaknya sering diberikan obat parasetamol sirop saat sakit demam.
Ia hanya berpesan agar kasus gagal ginjal akut ini terus diusut tuntas agar tak ada lagi korban-korban lain.
"Saya bukan mau menyalahkan siapa-siapa, mohon doa untuk anak saya dan mohon ditindak lanjuti supaya tidak ada korban lagi seperti anak saya," kata Sofyan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.