"Terus pihak Puskesmas mau nge-lab kan tapi gak mau akhirnya kita dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sesampainya di rumah sakit pukul 09.00 WIB, anak Sofyan langsung dilarikan ke IGD dan diambil darahnya untuk diperiksa di laboratorium.
"Saat itu kan saya belum tahu gagal ginjal akut itu kan, jadi hasil labnya cuma dehidrasi dan diare," kata dia.
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan setelah salat Jumat, ia menemukan anaknya mengalami sesak di dada setelah meminum obat.
"Akhirnya istri saya manggil perawat untuk melihat anak saya. Karena anak saya masih belum pipis dipasang kateter dan diambil darahnya lagi untuk diuji lab lagi," ujarnya.
Perasaannya semakin tak enak setelah hasil uji laboratorium anaknya keluar. Sang perawat menyampaikan bahwa Ali mengalami gejala gagal ginjal akut.
Sofyan masih tak percaya, sebab ia hanya mendengar penyakit tersebut kebanyakan berada di wilayah Jakarta.
Karena rumah sakit tempat Ali dirawat saat itu masih belum memiliki perlengkapan lengkap, anaknya lantas dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
"Akhirnya saya mau dirujuk di rumah sakit Soetomo Surabaya, setelah itu," ujar Sofyan terbata-bata menahan duka.
Ia pun tak kuasa menahan tangis saat mengingat kembali almarhum anaknya hingga tak kuat lagi bercerita.
Baca Juga: Bayi 11 Bulan Berhasil Sembuh dari Gagal GInjal Akut
Sofyan hanya menambahkan bahwa selama ini, anaknya sering diberikan obat parasetamol sirop saat sakit demam.
Ia hanya berpesan agar kasus gagal ginjal akut ini terus diusut tuntas agar tak ada lagi korban-korban lain.
"Saya bukan mau menyalahkan siapa-siapa, mohon doa untuk anak saya dan mohon ditindak lanjuti supaya tidak ada korban lagi seperti anak saya," kata Sofyan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.