"Kalau kita lihat negara lain, infrastruktur jalan tolnya bagus, maka ekonominya juga bagus," imbuhnya.
Ia memberi contoh negara Tiongkok serta Eropa yang membangun jalan tol, bahkan antarnegara, menjadikan perekonomian negara tersebut baik.
"Jalan tol ini hanya sebagian dari pembangunan infrastruktur. Harus kita akui jalan tol ini infrastruktur yang paling utama," ujarnya.
Menurut Usman, Presiden Jokowi akan terus melaksanakan pembangunan infrastruktur hingga 2024.
"Tentu saja kita berharap apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi juga diteruskan presiden-presiden berikutnya," terangnya.
Baca Juga: SETARA Institute: Keppres 17/2022 Cara Jokowi Berpura-Pura Tanggung Jawab Pelanggaran HAM Masa Lalu
Sebagai bangsa, ujarnya, proses pembangunan harus berkelanjutan.
"Misalnya di masa Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono -red) ya dengan konteks tantangan dan peluangnya pada saat itu," kata Usman.
Ia menyebutkan, selama dua periode atau sepuluh tahun pemerintahan Presiden SBY, ada sejumlah infrastruktur yang telah berhasil di bangun, di antaranya 189,2 km jalan tol, 24 bandara, dan 14 bendungan.
"Presiden Jokowi melanjutkan itu, supaya berkesinambungan," jelasnya.
Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2024 nanti, pemerintah menargetkan untuk membangun 2.042 kilometer jalan tol.
"Jadi memang ini keberlanjutan dan yang melanjutkan (presiden selanjutnya -red) bisa membangun infrastruktur secara kuantitatif dan kualitatif," ungkapnya.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pertumbuhan Ekonomi Era SBY Lebih Tinggi, tapi Infrastruktur 'Menang' Jokowi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.