JAKARTA, KOMPAS.TV - Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong menjelaskan dua alasan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar membangun infrastruktur.
"Secara teoretis, sejumlah pakar mengatakan, struktur dan infrastruktur akan menentukan kemajuan bangsa dari dua sisi, yang pertama dari sisi peradaban, dan kedua ekonomi," kata Usman di Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Rabu (21/9/2022).
Menurut dia, infrastruktur akan membentuk kultur atau budaya dan peradaban suatu bangsa.
"Contoh MRT, terbentuklah budaya tertib, budaya antre, budaya jalan kaki," ujarnya.
"Struktur akan membentuk kultur. Karena itulah, Presiden Jokowi melakukan pembangunan infrastruktur secara masif," ujarnya.
Ia menyebut, dari sisi teoretis dan praktis, infrastruktur yang bagus akan otomatis membentuk kultur masyarakat.
"Kalau infrastruktur itu bagus baik, otomatis secara alami ini akan membentuk kultur, tentu kita perlu edukasi," jelas dia.
Struktur, kata Usman, tidak melulu bersifat fisik, namun bisa juga berupa instrumen hukum.
"Salah satu yang juga kita dorong adalah penegakan hukum, supaya muncul budaya tertib, budaya patuh," tuturnya.
"Tapi yang utama adalah infrastruktur fisik," tegasnya.
Baca Juga: SETARA Institute: Tak Ada yang Bisa Diharapkan dari Tim PPHAM Bentukan Presiden Jokowi
Kemudian, ia melanjutkan, infrastruktur akan mendatangkan kemajuan ekonomi. Ia memberi contoh, jalan tol sebagai sarana penting untuk distribusi orang dan barang.
"Jalan tol ini akan mempercepat distribusi, sehingga ekonomi bisa maju," ungkapnya.
"Kalau kita lihat negara lain, infrastruktur jalan tolnya bagus, maka ekonominya juga bagus," imbuhnya.
Ia memberi contoh negara Tiongkok serta Eropa yang membangun jalan tol, bahkan antarnegara, menjadikan perekonomian negara tersebut baik.
"Jalan tol ini hanya sebagian dari pembangunan infrastruktur. Harus kita akui jalan tol ini infrastruktur yang paling utama," ujarnya.
Menurut Usman, Presiden Jokowi akan terus melaksanakan pembangunan infrastruktur hingga 2024.
"Tentu saja kita berharap apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi juga diteruskan presiden-presiden berikutnya," terangnya.
Baca Juga: SETARA Institute: Keppres 17/2022 Cara Jokowi Berpura-Pura Tanggung Jawab Pelanggaran HAM Masa Lalu
Sebagai bangsa, ujarnya, proses pembangunan harus berkelanjutan.
"Misalnya di masa Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono -red) ya dengan konteks tantangan dan peluangnya pada saat itu," kata Usman.
Ia menyebutkan, selama dua periode atau sepuluh tahun pemerintahan Presiden SBY, ada sejumlah infrastruktur yang telah berhasil di bangun, di antaranya 189,2 km jalan tol, 24 bandara, dan 14 bendungan.
"Presiden Jokowi melanjutkan itu, supaya berkesinambungan," jelasnya.
Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2024 nanti, pemerintah menargetkan untuk membangun 2.042 kilometer jalan tol.
"Jadi memang ini keberlanjutan dan yang melanjutkan (presiden selanjutnya -red) bisa membangun infrastruktur secara kuantitatif dan kualitatif," ungkapnya.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pertumbuhan Ekonomi Era SBY Lebih Tinggi, tapi Infrastruktur 'Menang' Jokowi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.