Sementara, di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menurut AHY, pemerintahan SBY berhasil meningkatkan 16,8 juta unit UMKM.
Kata AHY, ini artinya ketika Demokrat dalam pemerintahan nasional, sangat fokus untuk mendukung berkembangnya koperasi dan UMKM.
Selain itu, anggaran pertahanan juga meningkat hingga naik empat kali lipat, yang digunakan untuk pertahanan dan meningkatkan kapasitas alutsista TNI.
“Saya dulu tentara, jadi tahu persis betapa di saat itu terjadi modernisasi alutsista, dan kita bangga terhormat disejajarkan dengan negara maju di dunia dalam hal kapasitas alutsistanya,” lanjut AHY.
Ini, lanjutnya, membuktikan bahwa di zaman pemerintahan SBY dulu bukan hanya meningkatkan kesejahteraan rakyat tapi juga melakukan pembangunan yang menyeluruh.
“Bukan hanya infrastruktur jalan saja. Kita melakukan itu, tapi juga melakukan yang lainnya.”
Sementara, pada sektor pertumbuhan ekonomi, AHY menyebut tumbuh rata-rata enam hingga tujuh persen.
“Sebanyak 8,6 juta orang keluar dari kemiskinan, angkanya menurun 5,8 persen.”
“Setiap peningkatan satu persen ppertumbuhan ekonomi akan membuka sekitar dua juta lapangan pekerjaan,” imbuhnya.
Sebaiknya, lanjut suami dari Anisa Pohan itu, menjelaskan satu persen menurunnya pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan pengangguran sebesar dua juta orang.
“Kalau ada yang mengatakan, sepanjang sejarah NKRI pertama kalinya angka kemiskinan single digit, enggak salah sih.”
“Tapi dari berapa? Dari 10,9 ke 9,8 (persen), itu 1,1 persen. Sedangkan Demokrat ketika itu 16 menjadi 10,9 persen.”
Baca Juga: Rapimnas Demokrat AHY Singgung Utang dan Proyek di Pemerintahan Jokowi yang Jadi Beban Ekonomi
AHY juga menyinggung tentang keberhasilan pemerintahan SBY mengurangi jumlah pengangguran hingga 10 juta orang, dan menurunkan rasio utang negara terhadap PDB sebesar 55 persen.
Ia membandingkan dengan pemerintahan saat ini yang justru meningkatkan persentase utang negara.
“Rasio utang pemerintah terhadap PDB kita, lihatlah, menurun 55 persen tajam, dari 57 persen menjadi zaman bapak terakhir itu 24,7 persen, dan kini meningkat kembali 41 persen utang negara kita.”
“Bahaya kalau kita banyak utang,” lanjut AHY.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.