Baca Juga: Pemeriksaan 3 Tersangka Kasus Brigadir J oleh Polres Jaksel Cuma Formalitas, Jawaban Sudah Disiapkan
Selain itu, lanjut Kamaruddin, tim independen juga diperlukan agar pengungkapan perkara pembunuhan berencana Brigadir J bisa berjalan terang benderang sesuai instruksi Presiden Jokowi.
Menurut Kamaruddin, instruksi Presiden Jokowi tersebut hingga kini tidak diindahkan oleh Polri karena kasus tersebut belum dibuka secara transparan.
“Sayang permintaan pak presiden itu tidak dihiraukan atau tidak diindahkan oleh Polri," ujar Kamaruddin.
Kamaruddin menambahkan, terdapat banyak pihak yang terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, mulai dari tingkat Polres, Polda hingga Mabes Polri itu sendiri.
Baca Juga: Usai Bunuh Brigadir J, Ferdy Sambo Briefing Bharada E, Bripka Ricky, dan Kuat Maruf di Kantor Provos
“Saya sudah memahami perkara ini sejak awal, berdasarkan informasi dari intelijen saya, menyatakan ada banyak keterlibatan para pihak mulai dari Polres, Polda, Pidum Polri dan Propam, kan begitu,” ujar Kamaruddin.
"Tapi sayang yang dilakukan Presiden hanya berbicara 4 kali dengan menyatakan buka seterang-terangnya."
Adapun dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Mereka antara lain Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka Ricky, dan sopir pribadi Kuat Maruf, serta istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Baca Juga: Bersumber dari Keterangan Saksi dan Ahli, Komnas HAM Sebut Putri Candrawathi Alami Kekerasan Seksual
Atas perbuatanny, para tersangka dijerat dengan Pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.