Setelah kembali ke tempat semula, dirinya melihat Irjen Ferdy Sambo sudah menembak ke arah dinding.
"Dapur itu ada lemari es yang tinggi, saat dia berbalik dia lihat Richard sudah selesai, tapi dia melihat Pak Sambo melakukan tembak dinding," ujar Erman.
Begitu juga terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di Magelang.
Pertama pada 5 Juli, kliennya diminta untuk mengantar perlengkapan dan kebutuhan anak Irjen Sambo yang bersekolah di Taruna Nusantara.
Baca Juga: Soal Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Putri Candrawathi, Bareskrim Sebut Tak Ada CCTV di Magelang
Kliennya pergi bersama Kuat Ma'ruf, sopir dari keluarga Irjen Sambo. Setelah perlengkapan selesai dikirim, anak Irjen Sambo menghubungi Putri bahwa ada kebutuhan yang kurang.
Untuk perjalanan kedua ini Brigpka RR berjalan bersama Bharada E.
"Saat di sekolah Bripka RR menemui pamong yang mengrus kepentingan sekolah anak Pak Sambo, pada saat mereka mengurus, berdering telepon ibu PC ke Richard untuk kembali," ujar Erman.
Sampai di rumah ia menuju ruang atas, dan melihat Susi menangis di tangga. Kemudian menuju kamar Putri Candrawathi yang sedang berbaraing.
Baca Juga: Baru Terkuak! CCTV Saat Sambo Panggil Bripka RR dan Bharada E di Saguling III
"Di sini Ibu PC tanya dimana Yosua," ujar Erman.
Di momen lain, kliennya juga melihat perselisihan antara Kuat dan Brigadir J. Setelah itu kliennya menanyakan hal yang terjadi saat dirinya pergi. Namun tidak mendapat jawaban yang jelas dari Brigadir J maupun Kuat.
"Soal pelecehan ini RR ini tidak tahu kejadiannya," ujar Erman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.