JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menjadi sorotan publik berkaitan dengan kasus penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J, di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Pasalnya, Benny pernah menegaskan bahwa tidak ada kejanggalan dalam kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J tersebut. Pernyataan itu tersebar di dalam sebuah video yang ditayangkan KOMPAS TV pada 13 Juli 2022. Ia bahkan mengungkapkan penyebab kemarian Brigadir J sejalan dengan skenario Ferdy Sambo.
"Jadi kasus ini kan memang berawal dari terjadinya pelecehan seksual yg dilakukan oleh Brigadir J," kata Benny, kala itu, Rabu (13/7/2022).
Belakangan, Polri tak menemukan adanya bukti pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo bahkan menetapkan mantan Kadiv Propam itu sebagai tersangka yang diduga menyuruh ajudannya, Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu menembak Brigadir J hingga tewas.
Pernyataan Benny pun menjadi viral di media sosial pada Kamis (10/8/2022) dan menuai banyak kritik warganet di Twitter. Bahkan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa mendesak agar Benny mundur dari Kompolnas.
Namun Benny menepis disebut ikut membela Sambo. Dia mengaku marah dan turut menjadi korban dari skenario polisi tembak polisi ini. "Kalau bicara marah saya marah sekali, karena bagaimanapun saya terdampak dalam masalah ini. Saya lebih marah lagi kepada yang menyusun skenario ini. Karena banyak korban yang ditimbulkan dari peristiwa ini," ujarnya saat dialog di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/8/2022).
Baca Juga: Dinilai Tak Profesional dalam Kasus Tewasnya Brigadir J, Benny Mamoto Didesak Mundur dari Kompolnas
Lantas, siapa Benny Mamoto?
Melansir dari situs resmi Kompolnas, laki-laki bernama lengkap Benny Jozua Mamoto itu merupakan Jenderal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang disebut memiliki banyak pengalaman di bidang reserse, di antaranya menjadi penyidik Densus 88 Antiteror Polri, Kepala Unit I/Keamanan Negara-Separatis, dan Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri.
Di dalam karir kepolisiannya, laki-laki yang lahir di Temanggung, Jawa Tengah pada 7 Juni 1955 itu berhasil mencapai jenjang kepangkatan Inspektur Jenderal (Irjen).
Benny dan sembilan orang lainnya dilantik Presiden Joko Widodo sebagai anggota Kompolnas masa jabatan 2020-2024 pada 19 Agustus 2020.
Pada tanggal yang sama, Benny yang mewakili pakar kepolisian ditunjuk sebagai ketua harian Kompolnas.
Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD Tunjuk Benny Mamoto Jadi Ketua Harian Kompolnas
Benny merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1977.
Ia menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana dan meraih gelar Sarjana Hukum (SH) pada 1992.
Benny kemudian melanjutkan pendidikan magister dan doktoral di Universitas Indonesia (UI). Ia memperoleh gelar M.Si dan Doktor dari studi Kajian Ilmu Kepolisian UI.
Benny juga pernah menjadi dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan dosen Program Pascasarjana Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.
Baca Juga: Kompolnas Tunjuk Dua Anggota Untuk Investigasi Kasus Baku Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam
Benny memiliki hobi menembak dan pernah menjadi atlet menembak Persatuan Berburu dan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin).
Pada saat menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), ia memperoleh medali emas untuk kontingen AKABRI Kepolisian dalam lomba menembak antarangkatan (Darat, Laut, Udara, dan Polisi) melalui nomor senapan big bore (menembak senapan jarak 300 m).
Setelah lulus AKABRI, Benny bergabung sebagai atlet Perbakin. Tak hanya menjadi atlet menembak, ia juga aktif melatih Tim menembak Bhayangkara Polda Metro Jaya dan Polri, serta sebagai Pelatih Nasional.
Setelah pensiun dari Kepolisian, Benny pernah menjadi politisi dengan ikut sebagai calon anggota legistatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara pada tahun 2019.
Saat itu, ia diusung oleh partai Nasional Demokrat (Nasdem). Namun Benny tak berhasil lolos dalam pemilihan umum tersebut.
Benny Jozua Mamoto Seorang Jenderal Polri dan seorang Doktor IlmuKepolisian UI akan maju sebagai Caleg Partai NasDem DPR RI Dapil Sulawesi Utara.
— Partai NasDem (@NasDem) October 10, 2018
Segudang pengalaman dan penghargaan yang dimiliki siap mengiringi beliau menuju senayan.
Mari kita dukung!#NasDemAntiMahar pic.twitter.com/BDkAcZHY7r
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.