JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menyelenggarakan seri pertama Halaqah Fiqih Peradaban dalam rangka menyambut Satu Abad NU. Pada hari ini, Kamis (11/9/2022) di Pesantren Krapyak, Yogyakarta.
Apa itu Halaqah Fiqih Peradaban?
Halaqah Fiqih Peradaban adalah pertemuan para Kiai dan Ulama untuk membincang persoalan-persoalan keagamaan dan kaitannya dalam masyarakat. Tidak hanya bagi warga NU dan Indonesia, tapi disebut juga untuk masyarakat dunia.
Rencananya Halaqah Fiqih Peradaban ini akan diselenggarakan di 250 titik lokasi, dan puncaknya pada Januari 2023 mendatang jelang satu Abad NU.
Satu Abad NU jatuh pada 16 Rajab 1444 H atau bertepatan dengan bulan Februari 2022.
Ketum PBNU, KH Yahya Staquf atau Gus Yahya dalam kick off Satu Abad NU menjelaskan, Halaqah ini akan melibatkan para kiai NU dari seluruh Indonesia.
Gus Yahya menyebut, Halaqah atau pertemuan para kiai dan ulama ini sebagai upaya untuk menggali gagasan-gagasan brilian para kiai.
Selain itu, pertemuan ini sebagai upaya Gus Yahya menghidupkan gagasan Gus Dur dan konteksnya dengan memajukan peradaban melalui agama.
"Pokoknya kiai-kiai kampung kita ajak semua untuk membicarakan masalah ini," paparnya dikutip dari situs NU.
Hasil halaqah ini, kata Gus Yahya, akan dibawa ke Muktamar Internasional Fiqih Peradaban dan dijadikan sebagai solusi bagi peradaban dunia.
"Kita punya ulama yang cerdas-cerdas, yang pasti punya gagasan bernas yang akan kita tawarkan kepada bukan hanya bangsa dan negara ini, tetapi kepada seluruh dunia," tegas Gus Yahya.
Sementara itu, dalam peluncurannya hari ini, Ketua Pengarah Peringatan 1 Abad NU, H Erick Tohir minta izin kepada kiai, ibu Nyai dan ulama agar rentetan acara Haralah 1 Abad NU berjalan lancar.
"Saya memohon doa dan dukungan, saran dan nasihat dari para kiai dan ibu nyai yang hadir di sini, untuk memastikan acara berjalan dengan baik," kata Erick Thohir, Kamis (11/8/22).
Baca Juga: PBNU Resmi Tunjuk Gudfan Arif Ghofur sebagai Plt Bendum Gantikan Mardani Maming
Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir, menjelaskan tentang Halaqah Fiqih Perabadan ini yang menyebut baru pertama kali digelar dengan konteks peradaban.
Ia menyampaikan, memang manusialah sosok makhluk yang diberikan amanah oleh Allah untuk membangun peradaban.
“Sesungguhnya yang diberi beban utama dan amanat dari Allah swt untuk membangun peradaban di atas bumi ini adalah umat manusia,” katanya dikutip dari situs resmi NU.
Kiai Afif menambahkan, fiqih peradaban ini baru kali pertama dibahas oleh NU.
Meskipun sebetulnya secara substansi sudah dibahas, tetapi secara bungkus ini baru.
“Kesempatan pertama jamiyyah Nahdlatul Ulama membahas persoalan yang sesungguhnya bungkusnya adalah baru akan tetapi substansinya lama, yaitu fiqih peradaban,” katanya.
Seri pertama Halaqah Fiqih Perabadan ini digelar di Pesantren besar dan bersejarah di Yogyakarta, yakni Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta.
Pesantren ini didirikan KH Muhammad Munawwir ini berdiri tahun 1911, dan dikembangkan Rais Aam PBNU 1980-1984 KH Ali Ma’shum.
Di pesantren ini pula digelar Muktamar ke-28 NU pada 25-28 November 1989.
Baca Juga: Minta Izin Ibu Nyai dan Kiai, Erick Thohir Perkenalkan NU Women, Apa Itu?
Sumber : Kompas TV/NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.