Kompas TV nasional kriminal

Mengurai Motif Ferdy Sambo yang Disebut Mahfud MD sebagai Konsumsi Orang Dewasa, Dendam atau Cinta?

Kompas.tv - 11 Agustus 2022, 15:05 WIB
mengurai-motif-ferdy-sambo-yang-disebut-mahfud-md-sebagai-konsumsi-orang-dewasa-dendam-atau-cinta
Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Brigadir J, Selasa (9/8/2022). (Sumber: Instagram divpropampolri)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menjadi tersangka terus dipertanyakan. 

Apalagi, motif pembunuhan dalam kasus Brigadir J itu disebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai motif yang sensitif dan untuk konsumsi orang dewasa.

Mahfud MD sendiri menjelaskan soal maksud kata 'sensitif dan dewasa' tersebut dalam program acara Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu malam (10/8/2022).

"Kalau motif, biar dikonstruksikan oleh polisi, jangan (nanya) ke saya. Karena menurut saya, ini sensitif," katanya. 

Motif pembunuhan itu sensitif, kata Mahfud, karena sejumlah hal yang disebutnya menjadi terduga penyebab, seperti pelecehan seksual, perselingkuhan, hingga perkosaan.

"Pertama, pelecehan. Pelecehan itu seperti apa, apakah membuka baju atau apa? Nah, ini kan untuk orang dewasa," ujar Mahfud.

"Kedua, katanya perselingkuhan empat segi, itu siapa yang bercinta dengan siapa. Dan terakhir, muncul karena perkosaaan. Usaha perkosaan, lalu ditembak. Itu kan sensitif," sambungnya. 

Untuk itulah, Mahfud menyebut, dirinya tak akan membuka ke publik soal motif penembakan Brigadir Yoshua.  

"Jadi yang buka jangan saya, biar polisi saja, karena uraiannya panjang. Nanti polisi yang membuka ke publik, kemudian jaksa yang membuka di pengadilan. Kalau tanya ke saya, nanti malah salah," ujar Mahfud.

Baca Juga: Sosok Kuat Maruf, Warga Sipil Tersangka Pembunuhan Brigadir J Ternyata Sopir Istri Ferdy Sambo


 

Sementara itu, dosen Kriminologi Universitas Indonesia (UI) Profesor Adrianus Meliala menjelaskan, dalam ilmu krimonologi ada tiga motif nyata dalam sebuah kasus pembunuhan.

“Dalam dunia kriminologi ada tiga motif yang paling nyata. Yakni motif dendam, harta, dan ketiga adalah cinta. Motif harta sepertinya tidak ya, dendam mungkin," katanya di Sapa Indonesia Malam, Rabu malam (10/8/2022).

"Dan paling mungkin adalah cinta. Dan ini ada kaitannya dengan, konon cerita di awal ada kekerasan seksual," sambungnya. 

"Jadi kita fokuskan saja saja ke soal cinta, motif yang paling mungkin, paling probable begitu," sambungnya. 

Lantas, dari situ, kata Adrianus, bisa terurai kasus dan motif kematian Brigadir J. 

"Cinta versi mana nih. Cinta di kekerasan seksual, di mana ada relasi kuasa antara pihak berstatus lebih tinggi dengan yang lebih rendah," katanya. 

"Atau cinta platonis, cinta yang tumbuh di antara orang-orang yang memiliki kelamin berbeda. Atau yang lain yang kita tidak tahu," jelasnya. 

Untuk itulah, kata dia, ucapan Mahfud MD itu tentang konsumsi orang dewasa jadi menarik dalam pengungkapan kasus Brigadir J.

"Memang yang dikatakan Pak Mahfud itu menarik dan kemudian bisa ditelusuri dari maksud dengan ‘konsumsi orang dewasa'," paparnya. 

Baca Juga: LPSK Sebut Istri Ferdy Sambo Lebih Butuh Pemulihan Mental daripada Perlindungan

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x