Sementara itu, dosen Kriminologi Universitas Indonesia (UI) Profesor Adrianus Meliala menjelaskan, dalam ilmu krimonologi ada tiga motif nyata dalam sebuah kasus pembunuhan.
“Dalam dunia kriminologi ada tiga motif yang paling nyata. Yakni motif dendam, harta, dan ketiga adalah cinta. Motif harta sepertinya tidak ya, dendam mungkin," katanya di Sapa Indonesia Malam, Rabu malam (10/8/2022).
"Dan paling mungkin adalah cinta. Dan ini ada kaitannya dengan, konon cerita di awal ada kekerasan seksual," sambungnya.
"Jadi kita fokuskan saja saja ke soal cinta, motif yang paling mungkin, paling probable begitu," sambungnya.
Lantas, dari situ, kata Adrianus, bisa terurai kasus dan motif kematian Brigadir J.
"Cinta versi mana nih. Cinta di kekerasan seksual, di mana ada relasi kuasa antara pihak berstatus lebih tinggi dengan yang lebih rendah," katanya.
"Atau cinta platonis, cinta yang tumbuh di antara orang-orang yang memiliki kelamin berbeda. Atau yang lain yang kita tidak tahu," jelasnya.
Untuk itulah, kata dia, ucapan Mahfud MD itu tentang konsumsi orang dewasa jadi menarik dalam pengungkapan kasus Brigadir J.
"Memang yang dikatakan Pak Mahfud itu menarik dan kemudian bisa ditelusuri dari maksud dengan ‘konsumsi orang dewasa'," paparnya.
Baca Juga: LPSK Sebut Istri Ferdy Sambo Lebih Butuh Pemulihan Mental daripada Perlindungan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.