JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19 merek Pfizer-Biontech (Comirnaty) untuk diberikan sebagai dosis lanjutan atau booster bagi remaja usia 16-18 tahun.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan dosis booster Vaksin Comirnaty yang disetujui sebanyak 1 dosis (30 mcg/0.3 mL). Pemberian, kata dia, sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis kedua vaksinasi primer menggunakan Vaksin Comirnaty (booster homolog).
"Vaksin Comirnaty merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-Biontech. Vaksin Comirnaty merupakan satu dari 13 vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan persetujuan EUA di Indonesia," kata Penny dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Lalu bagaimana dengan efek samping pemberian booster vaksin tersebut untuk remaja usia 16-18 tahun?
Penny menyebut ada beberapa efek samping yang dirasakan anak usia 16-18 tahun setelah mendapat suntikan booster vaksin Pfizer tersebut.
Baca Juga: Izinkan Booster Pfizer untuk Remaja Usia 16-18 Tahun, BPOM: Efikasi 95,6 Persen
Berdasarkan pertimbangan aspek keamanan, kejadian sampingan yang paling sering dilaporkan seperti:
- Reaksi lokal pada tempat penyuntikan
- Gangguan jaringan sendi dan otot
- Sakit kepala
- Lymphadenophathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening
- Gangguan saluran cerna.
Hasil tersebut, kata Penny, konsisten dengan laporan kejadian sampingan setelah pemberian 2 dosis primer Vaksin Comirnaty.
Sementara untuk data efikasi Kepala BPOM ini mengungkapkan, pemberian booster Vaksin Comirnaty kepada anak usia 16-18 tahun ini menunjukkan efikasi sebesar 95,6% dalam mencegah terjadinya Covid-19.
Tak hanya itu, dia menyebut, efektivitas booster vaksin Comirnaty dalam menurunkan jumlah hospitalisasi akibat Covid-19 juga cukup besar yakni 93%.
Vaksin tersebut, lanjut Penny, juga memiliki kemampuan 92% dalam menurunkan risiko Covid-19 berat, dan 81% dalam menurunkan kematian karena virus corona.
Untuk diketahui, persetujuan vaksin Covid-19 untuk penggunaan dosis booster pada kelompok populasi anak usia tersebut merupakan yang pertama.
Sebab, sebelumnya pemberian vaksinasi Covid-19 booster baru ditujukan bagi usia 18 tahun ke atas.
Baca Juga: Soal Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes, Kemenkes: Sudah Direkomendasikan oleh ITAGI
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.