- Gangguan jaringan sendi dan otot
- Sakit kepala
- Lymphadenophathy/pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening
- Gangguan saluran cerna.
Hasil tersebut, kata Penny, konsisten dengan laporan kejadian sampingan setelah pemberian 2 dosis primer Vaksin Comirnaty.
Sementara untuk data efikasi Kepala BPOM ini mengungkapkan, pemberian booster Vaksin Comirnaty kepada anak usia 16-18 tahun ini menunjukkan efikasi sebesar 95,6% dalam mencegah terjadinya Covid-19.
Tak hanya itu, dia menyebut, efektivitas booster vaksin Comirnaty dalam menurunkan jumlah hospitalisasi akibat Covid-19 juga cukup besar yakni 93%.
Vaksin tersebut, lanjut Penny, juga memiliki kemampuan 92% dalam menurunkan risiko Covid-19 berat, dan 81% dalam menurunkan kematian karena virus corona.
Untuk diketahui, persetujuan vaksin Covid-19 untuk penggunaan dosis booster pada kelompok populasi anak usia tersebut merupakan yang pertama.
Sebab, sebelumnya pemberian vaksinasi Covid-19 booster baru ditujukan bagi usia 18 tahun ke atas.
Baca Juga: Soal Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes, Kemenkes: Sudah Direkomendasikan oleh ITAGI
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.