Judha menyampaikan, 7 dari 35 WNI tersebut telah meninggalkan Bhavet, sedangkan 28 WNI lainnya masih berada di Bhavet.
Ia juga memastikan 35 WNI yang terjebak tidak mendapat penyiksaan dan tidak memiliki kaitan dengan video yang beredar di Instagram.
"KBRI Phnom Penh juga secara intensif terus memantau kondisi 28 WNI tersebut yang sejauh ini dalam kondisi yang sehat dan tidak ada indikasi penganiayaan," ujar Judha.
Baca Juga: Momen Prabowo Disambut Meriah Saat Berkunjung ke Markas Kopassus Kamboja
Lebih lanjut Judha menjelaskan total ada 242 WNI menjadi korban penipuan lowongan kerja di Kamboja dalam periode April 2021 hingga Juni 2022.
Peningkatan kasus penipuan lowongan kerja dan ekspoitasi tenaga kerja dengan korban WNI di Kamboja terbilang tinggi.
Catatan Kemlu, tahun 2021 ada 177 kasus. Meningkat 71 kasus dalam triwulan pertama 2022, yakni mencapai 188 kasus.
Baca Juga: 35 WNI Terjebak Penipuan Lowongan Kerja Perusahaan Judi Online di Kamboja, Kemlu: Kondisi WNI Sehat
Sebanyak 188 WNI berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.
Para korban tergiur janji para perekrut yang mengiming-imingi mereka untuk bekerja sebagai customer service di perusahaan rintisan di Kamboja.
Namun, para WNI tersebut dipekerjakan secara ilegal di kasino dan tempat judi online dan perusahaan fintech palsu di Kamboja.
Teranyar terdapat 242 WNI yang menjadi penipuan lowongan kerja dan ekspoitasi kerja.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.