JAKARTA, KOMPAS.TV – Apa yang Anda lakukan ketika berumur 18 tahun?Bisa jadi baru mulai menjajaki tempat kuliah atau mulai piknik di pelbagai tempat jauh bersama sahabat sejawat.
Namun, bagi Farah Fazira, umur 18 tahun ternyata mengantarnya ke tempat paling diinginkan untuk dikunjungi semua muslim di dunia, yakni ke Tanah Suci untuk ibadah haji.
Farah Fazira, calon haji Aceh termuda mengaku tidak pernah terbayangkan bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji di usai muda, yaitu 18 tahun.
Farah berangkat bersama kloter IV pada Sabtu pagi ini (18/6) sekitar pukul 01.30 WIB.
“Alhamdulillah di umur semuda ini enggak terbayang terpanggil ke sana (Tanah Suci)” kata Farah Fazira saat dijumpai di Antara Pada Sabtu (18/6/2022).
Farah tidak sendiri. Ia terbang ke Madinah, Arab Saudi, untuk memenuhi panggilan Allah SWT bersama sang ayah, Ikrimah (43).
Baca Juga: "Saya Ingin Menghadap Langsung Ka'bah dalam Salat" dan Kisah Jemaah Haji Salat di Saf Depan Ka'bah
Sejak kecil, kata Farah, dirinya memang sudah memiliki tekad untuk menunaikan haji ketika sudah dewasa dan sukses.
Motivasi itu muncul ketika melihat kedua orangtuanya melakukan ibadah umrah.
Pada 2011 silam, orangtua perempuan kelahiran 4 Februari 2004 ini mendaftarkannya sebagai calon jamaah haji.
Sejak itu, kata dia, entah kapan waktunya, dirinya terus menunggu giliran berangkat ke Tanah Suci.
“Karena Farah bertekad, kalau Farah sudah sukses pasti mau naik haji. Nah itulah kita enggak tahu kapan panggilan Allah itu datang. Alhamdulillah tahun ini terpanggil,” katanya.
Terbang ke Tanah Suci ini, Farah turut membawa doa khusus bagi almarhumah sang ibu.
“Doa buat almarhumah Mama, kemudian doa cita-cita biar sukses, bisa membanggakan orangtua, dan bisa bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
Di samping itu, alumni Pesantren Misbahul Ulum, Paloh, Kota Lhokseumawe itu juga berpesan kepada sahabat sejawatnya yang seumuran agar memanfaatkan masa muda sebaik mungkin.
Sebab, menurut dia, bagi setiap orang, panggilan Allah tidak pernah terbayangkan bentuknya seperti apa dan bagaimana.
“Intinya bersihkan hati, bersihkan jiwa baru hidayah itu datang. Jangan lalai dengan masa muda, karena kita enggak tahu kapan ajal itu akan menjemput,” kata Farah.
Usai pulang haji, kata Farah, dirinya akan melanjutkan pendidikan pendidikan di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah, Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Aceh Iqbal mengatakan, Farah berangkat bersama jamaah kloter IV dari Aceh Utara 208, Lhokseumawe 130 orang dan Aceh Tamiang 49 orang, dan empat orang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan dua Pemandu Haji Daerah (PHD).
“Ia (Farah) memang sudah terdaftar dari awal sebagai jamaah, bukan jamaah cadangan atau pengganti,” kata Iqbal.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.