Mulanya, jemaah bernama Bangun Lubis Wahid ini pingsan di depan lobi hotel setelah kembali beribadah dari Masjid Nabawi.
Pria 59 tahun tersebut sempat diberi pertolongan pertama oleh dokter dan dilarikan ke Rumah Sakit King Fahd, Jeddah, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Sesuai dengan aturan pemerintah Arab Saudi, pemulasaraan jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci akan ditangani langsung oleh Muassasah Adilla. Namun demikian, proses pemulasaraan juga tetap disaksikan oleh pihak keluarga.
Baca Juga: Update Haji 2022: Hari Kelima,Total 11.592 Diberangkatkan ke Tanah Suci
Jumlah Jemaah Haji yang Sakit
Dalam keterangan resmi Kemenag, sampai dengan hari keenam keberangkatan, ada 15 jemaah haji Indonesia yang sakit dan dirawat.
Sebanyak 13 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dan 2 orang dirawat di RSAS Madinah.
Akhmad Fauzin juga kembali mengingatkan jemaah tentang panasnya cuaca di Arab Saudi. Sampai saat ini, suhu tertinggi mencapai 46 derajat Celsius dan suhu terendah 29 derajat Celsius pada dini hari. Untuk itu, jemaah haji Indonesia diimbau membatasi aktivitas di luar ruangan.
"Apabila jemaah haji keluar ruangan agar melengkapi alat pelindung diri dan memakai alas kaki. Jangan menunggu haus untuk minum, mengonsumsi vitamin, dan menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat yang cukup," pesan Ahmad Fauzin.
Untuk memudahkan jemaah dan masyarakat dalam meng-update informasi, sekaligus mendekatkan layanan, pemerintah telah menyediakan layanan WA Center di nomor +966 503 5000 17.
Nomor ini, menurutnya, juga sudah terpampang di setiap akomodasi atau hotel jemaah haji Indonesia dan titik-titik lainnya, baik di Madinah maupun di Makkah.