Kelima, biosekuriti kendaraan, yaitu menyemprot ban dan bagian bawah kendaraan menggunakan larutan desinfektan.
Baca Juga: Ratusan Sapi Terjangkit PMK, Pasar Hewan Ditutup saja Tak Cukup
Keenam, biosekuriti ternak dengan cara memisahkan ternak yang baru datang dari luar peternakan ke tempat khusus di kandang karantina atau isolasi selama 14 hari.
Peternak harus mengamati ternak-ternak yang diisolasi tersebut secara intensif untuk melihat adanya gejala PMK.
Jika peternak menemukan gejala klinis PMK, maka ternak tersebut harus segera dimasukkan ke kandang isolasi dan ditangani lebih lanjut oleh petugas kesehatan hewan dan dilaporkan kepada dinas peternakan setempat.
Selain itu, peternak perlu lakukan perlindungan di zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans. Kemudian, pemotongan hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan - hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
Peternak juga perlu memusnahkan bangkai, sampah, serta seluruh produk hewan pada area yang terinfeksi.
Lalu, melarang masuknya ternak baru dari daerah tertular.
Baca Juga: Manfaatkan Wabah PMK, Pedagang Beli Sapi dengan Harga Murah
Untuk peternakan yang dekat daerah tertular maka ada anjuran untuk melaksanakan vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant.
Berikan dua kali vaksin terhadap hewan ternak.
Vaksin akan membuat hewan ternak kebal selama enam bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.