Arya juga menegaskan, kemungkinan untuk jadi calon presiden memang agak susah mengingat secara elektabilitas juga masih belum terlalu tinggi.
"Untuk potensi dari cawapres mungkin masih ada bersama yang lain dalam beberapa survei," tandasnya.
Dalam survey Litbang Kompas terkini, menyebut Jenderal Andika Perkasa di posisi tengah klasemen dengan mendulang 2% dalam Survey Kepemimpinan Nasional.
Angka yang bisa jadi menurutnya sudah berubah saat ini dan bisa jadi naik.
Untuk itulah, peluang ia jadi alternatif calon juga tinggi melihat ia bertemu dnegan banyak kelompok.
"Saya juga melihat Pak Andika terbuka untuk bertemu dengan banyak kelompok dari parpol atau masyarakat, tapi kalau melihat skenario 2024 mendatang, sekarang saya kira nama-nama yang akan bertarung sebagai capres masih berkutat pada tiga orang saja,"
Jenderal Andika untuk saat ini belum masuk yang tertinggi. Untuk itulah, munculnya dukungan untuk menduetkan Ganjar-Andika bisa muncul.
Meskipun begitu, soal penerimaan mereka berdua sebagai duet menurutnya harus melihat dari partai dan para koalisi nantinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.