Baca Juga: RSUD KRMT Wongsonegoro Rawat 1 Anak Diduga Hepatitis Akut
Hal ini mengingat kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah berjalan 100 persen.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, langkah antisipasi yang dilakukan yakni memperkuat program usaha kesehatan sekolah (UKS).
Pihak sekolah akan memantau gejala demam kuning ata gejala mual, muntah, dan diare yang muncul pada murid.
Selain program UKS, Kemenkes dan Kemendikbud-Ristek menggencarkan media edukasi perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di sekolah.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Hepatitis Akut Dapat Menyebar Lewat Udara
Edukasi tersebut akan dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan sekitar sekolah atau puskesmas.
Kemenkes dan Kemendikbud-Ristek juga mengeluarkan surat edaran mengenai petunjuk teknis cara antisipasi hepatitis akut berat di institusi pendidikan.
Hal itu termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewaspadai hepatitis akut yang besar dugaan menular melalui makanan.
Terkait vaksinasi, Siti menjelaskan, selama ini yang diberikan hanya vaksin hepatitis B untuk anak usia di bawah 1 tahun.
Baca Juga: Dinkes DKI Teliti 5 Orang yang Meninggal yang Dikhawatirkan Akibat Hepatitis Akut Misterius
Vaksin tersebut tidak lagi diberikan kepada anak usia sekolah. Namun hal tersebut bukan berarti anak usia di atas 1 tahun tidak bisa menerima vaksinasi hepatitis B.
"Jadi kalau sudah lewat (usianya), jangan kemudian 'Oh saya sudah terlewat, berarti saya enggak perlu vaksin'. Tapi justru kalau anak kita belum dapat vaksin itu segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melengkapi vaksinasinya," ujar Nadia, Kamis (19/5/2022).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.