JAKARTA, KOMPAS.TV - Spesialis anak konsultan gastrohepatologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI) Hanifah Oswari merespons sejumlah berita yang mengaitkan hepatitis akut misterius dengan vaksin Covid-19.
Terkait hal itu, dia menegaskan hepatitis akut misterius bukan disebabkan oleh vaksin Covid-19. Pasalnya hingga kini belum ada data ilmiah yang mendukung terkait hipotesis tersebut.
"Itu tidak benar, tidak ada bukti hepatitis ini berhubungan dengan vaksin Covid-19," kata Hanifah dalam webinar Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5/2022).
Dia menambahkan, hepatitis akut ini memang diduga terdapat hubungannya dengan virus Covid-19. Namun dia menegaskan dugaan itu belum dilandasi data saintifik.
"Virus-virus itu baru diduga karena masih mungkin itu kejadian yang bersamaan tapi bukan penyebab langsungnya," ujar dia.
Dia juga menekankan, menghubungkan virus sendiri dengan penyakitnya saja belum bisa ditentukan, apalagi dengan vaksinnya.
"Oleh karena itu, berita seperti ini perlu diluruskan," kata Hanifah menegaskan.
Baca Juga: Wakil Ketua DPD: Pemerintah Harus Siapkan Langkah Mitigasi Penyebaran Virus Hepatitis Akut
Sebelumnya, terkait informasi terkait hepatitis akut misterius disebabkan vaksin Covid-19 ini juga telah dibantah oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban.
Melalui akun Twitter miliknya, Zubairi menyangkal hepatitis misterius ini berhubungan dengan vaksinasi Covid-19.
Sama halnya dengan Hanifah, dia juga menyebut sejauh ini hipotesa tersebut belum terbukti atau didukung data penelitian.
"Terkait vaksin Covid-19? Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19," tulis Zubairi dalam akun Twitter miliknya @ProfesorZubairi, Senin (2/5).
Disebutnya, saat ini para ahli termasuk di Indonesia, sedang menyelidiki terkait penyebab dari hepatitis akut ini. Dua dugaan awal yang muncul adalah adenovirus 41 dan SARS-CoV-2.
"Sebagian ketemu Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ujarnya.
Baca Juga: Jangan Tunggu Kuning, Orang Tua Diminta Waspadai Gejala Awal Hepatitis Akut Misterius Ini pada Anak
Ia memaparkan penyebab hepatitis misterius yang menyerang anak-anak ini masih diselidiki oleh peneliti di dunia. Adapun dua dugaan awal yang muncul adalah adenovirus 41 dan SARS-CoV-2.
"Sebagian ketemu Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ujarnya.
Untuk diketahui, Adenovirus merupakan virus umum yang sebabkan berbagai penyakit: pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.
Kendati demikian, Zubairi menyebut, Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis, dan patogen umum ini, kata dia, biasanya bisa sembuh sendiri.
Terkait vaksin Covid-19?
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) May 2, 2022
Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Anak-Anak Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius, Simak 7 Tindak Pencegahan dan Gejalanya!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.