Sama halnya dengan Hanifah, dia juga menyebut sejauh ini hipotesa tersebut belum terbukti atau didukung data penelitian.
"Terkait vaksin Covid-19? Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19," tulis Zubairi dalam akun Twitter miliknya @ProfesorZubairi, Senin (2/5).
Disebutnya, saat ini para ahli termasuk di Indonesia, sedang menyelidiki terkait penyebab dari hepatitis akut ini. Dua dugaan awal yang muncul adalah adenovirus 41 dan SARS-CoV-2.
"Sebagian ketemu Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ujarnya.
Baca Juga: Jangan Tunggu Kuning, Orang Tua Diminta Waspadai Gejala Awal Hepatitis Akut Misterius Ini pada Anak
Ia memaparkan penyebab hepatitis misterius yang menyerang anak-anak ini masih diselidiki oleh peneliti di dunia. Adapun dua dugaan awal yang muncul adalah adenovirus 41 dan SARS-CoV-2.
"Sebagian ketemu Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ujarnya.
Untuk diketahui, Adenovirus merupakan virus umum yang sebabkan berbagai penyakit: pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare.
Kendati demikian, Zubairi menyebut, Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis, dan patogen umum ini, kata dia, biasanya bisa sembuh sendiri.
Terkait vaksin Covid-19?
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) May 2, 2022
Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Anak-Anak Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius, Simak 7 Tindak Pencegahan dan Gejalanya!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.