JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menekankan 7 hal yang dapat menjadi pegangan bersama untuk menghadapi gejolak akibat situasi ekonomi dan politik global.
Demikian Presiden Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Istana Negara, Kamis (28/4/2022).
Pertama, bekerja fokus untuk peningkatan tingkat komponen dalam negeri yang artinya belanja barang modal dan jasa harus diarahkan kepada produk dalam negeri.
“Potensi belanja barang, modal dan jasa di pusat ini ada Rp526 triliun di daerah Rp535 triliun. Artinya total sudah Rp1.062 triliun plus BUMN Rp420 triliun, ini angka yang besar sekali, jangan sampai angka yang besar sekali dibelanjakan untuk barang-barang impor, sehingga produksi dakan negeri tidak berkembang meningkat,” ucap Presiden Jokowi.
“Arahkan semuanya pembelian ke produk-produk dalam negeri, hilangkan, kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor dan di saat yang bersamaan siapkan kapasitas produksi nasional kita dan buat kebijakan yang berpihak bagi industry subtitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri,” lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Beberkan Pembicaraan Telepon dengan Presiden Zelensky, Siap Beri Bantuan ke Ukraina
Kedua, lanjut Presiden Jokowi, percepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri.
"Daerah-daerah yang memiliki pertambangan dorong agar mereka segera membangun smelter, daerah-daerah yang memproduksi coklat kopi, misalnya dorong agar mereka masuk industri daerah kita masing-masing agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya untuk rakyat," ujarnya.
"Sekali lagi saya ingatkan jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material, stop," lanjutnya.
Ketiga, tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi.
“Kita harus ingat semuanya, ke depan problem global, problem dunia adalah pangan dan energi, ini yang sangat kritis di dua hal ini dan kita memiliki kekuatan di sini, oleh karena itu tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi,” kata Presiden Jokowi.
“Lakukan secara h fokus dengan skala yang masif, dikawal monitor agar betul-betul berjalan,” lanjutnya.
Keempat, tingkatkan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.
“Ini rebutan antar-negara, kalau pelayanan perizinan kita belum cepat, pusat maupun di daerah, segera sederhanakan dan percepat, layani semua yang berkaitan dengan investasi, karena kita tidak dapat lagi bergantung kepada APBN dan APBD hati-hati mengenai ini,” ujar Presiden Jokowi.
“Oleh sebab itu kita harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi,” tambahnya.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Komentari Rencana Jokowi Lebaran di Yogyakarta: Belum Dapat Kepastian
Kelima, kata Presiden, tahun depan kita akan memulai lagi ketentuan sesuai regulasi defisit di bawah 3% PDB. Oleh karena itu, perencanaan harus betul-betul rinci, perencanaan harus detil dan tepat, serta melakukan penajaman belanja.
“Sehingga kualitas belanja makin baik makin meningkat optimalkan penerimaan perpajakan,” ucapnya.
Ke enam, lanjut Presiden, agenda-agenda strategis untuk peningkatan SDM harus terus berjalan. Misalnya, menurunkan percepatan kemiskinan ekstrem, angka stunting, hingga peningkatan kualitas sdm melalui transformasi di bidang kesehatan, kualitas pendidikan.
“Agar semakin produktif dan kompetitif,” katanya.
Ketujuh, Presiden Jokowi pihak terkait untuk mempersiapkan pelaksanaan pemilu yang tahapannya dimulai nanti di Juni Tahun 2022
“Saya minta seluruh Kementerian lembaga dan pemerintah daerah provinsi kabupaten dan kota mendukung pelaksanaan tugas KPU dan Bawaslu, termasuk tentu saja dukungan anggaran baik dari APBN maupun APBD agar Pemilu terus negara dengan baik sukses dan lancar,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.