JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan angkat bicara terkait naiknya harga bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax.
Ia pun mengajak masyarakat di Tanah Air agar mengubah atau melakukan adaptasi gaya hidup seiring naiknya harga BBM RON 92 itu.
Baca Juga: Motor dan Mobil Antre Beli BBM Jenis Pertalite Pasca Naiknya Harga Pertamax
Sebagai contoh, gaya hidup yang perlu diubah yakni dengan memanfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menggantikan alat transportasi yang menggunakan BBM.
Terutama ketika hendak pergi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Selain menghemat biaya, jalan kaki atau naik sepeda juga baik untuk kesehatan.
Menurut Budi Gunawan, langkah tersebut merupakan solusi paling substantif bagi masyarakat dalam menghadapi kondisi ekonomi sekarang ini.
"Solusi paling substantif bagi masyarakat menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," kata Budi Gunawan melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (4/4/2022).
Baca Juga: Viral Pertalite Kosong usai Pertamax Naik Harga, Pertamina Buka Suara
Budi menilai, solusi tersebut tidak hanya baik bagi setiap individu. Tetapi juga bagi bangsa karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang karena desakan budaya konsumerisme.
Budi menambahkan, adaptasi gaya hidup ini merupakan pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM.
Jika terus memaksakan harga murah (mitigasi), selain hanya sia-sia juga berisiko, karena akan menguras Pertamina, dan mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.
Budi menuturkan, pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat.
Baca Juga: Semenjak Pertamax Naik, Sejumlah Pengendara Motor Lebih Pilih Pertalite
Selain itu, juga diupayakan menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik, serta mengeluarkan aturan agar kalangan mampu tidak berpindah menggunakan BBM subsidi.
Tidak hanya itu, dalam proses pengambilan keputusan adaptasi tersebut, pemerintah juga memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah.
"Oleh karenanya, BBM yang naik adalah Pertamax (Non-Subsidi Gasoline RON 92) atau jenis yang selama ini dikonsumsi kalangan menengah atas," ujarnya.
Meskipun demikian, Budi mengakui kenaikan tersebut akan tetap berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat.
Baca Juga: Banten hingga Bekasi, Warga Terpaksa Isi Pertamax Karena Pertalite Habis!
Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lainnya seperti minyak goreng dan lain-lain.
"Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," tuturnya.
Secara umum, kenaikan harga BBM jenis Pertamax per 1 April 2022 merupakan langkah pemerintah dalam menghadapi lonjakan harga minyak dunia yang mencapai di atas 100 dolar AS per barel karena krisis Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik Warga Beralih ke Pertalite, Erick Thohir: Sumbernya Cukup dan Aman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.