Budi menuturkan, pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat.
Baca Juga: Semenjak Pertamax Naik, Sejumlah Pengendara Motor Lebih Pilih Pertalite
Selain itu, juga diupayakan menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik, serta mengeluarkan aturan agar kalangan mampu tidak berpindah menggunakan BBM subsidi.
Tidak hanya itu, dalam proses pengambilan keputusan adaptasi tersebut, pemerintah juga memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah.
"Oleh karenanya, BBM yang naik adalah Pertamax (Non-Subsidi Gasoline RON 92) atau jenis yang selama ini dikonsumsi kalangan menengah atas," ujarnya.
Meskipun demikian, Budi mengakui kenaikan tersebut akan tetap berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat.
Baca Juga: Banten hingga Bekasi, Warga Terpaksa Isi Pertamax Karena Pertalite Habis!
Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lainnya seperti minyak goreng dan lain-lain.
"Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," tuturnya.
Secara umum, kenaikan harga BBM jenis Pertamax per 1 April 2022 merupakan langkah pemerintah dalam menghadapi lonjakan harga minyak dunia yang mencapai di atas 100 dolar AS per barel karena krisis Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik Warga Beralih ke Pertalite, Erick Thohir: Sumbernya Cukup dan Aman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.