MANDALIKA, KOMPAS.TV - Andi Iswahyono, seorang warga Jakarta yang sedianya akan menonton MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika terpaksa batal menyaksikan ajang itu karena tiketnya diambil orang.
Adapun balapan MotoGP Indonesia akan digelar Minggu (20/3/2022) di tempat yang sama.
Andi mengaku mengetahui hal itu saat akan menukar bukti pembelian tiket dengan gelang fisik sebagai tanda masuk.
Menurutnya, dia membeli tiket untuk Premium Grand Stand Zone A pada pertengahan Februari lalu.
"Saya beli yang premium grand stand zone A, pada 17 Februari, harganya nggak main-main sampai Rp 2 juta," tutur Andik, Sabtu (19/3).
"Yang saya herankan kalau tiket palsu mungkin saya yang salah, tapi ini tiket asli dan sudah ada yang mengambil," tambahnya.
Baca Juga: Ini Daftar Start MotoGP Mandalika Terbaru, Jagoanmu Ada di Posisi Berapa?
Meski kecewa karena batal menonton, Andik mengatakan dirinya enggan protes dan berencana untuk kembali ke Jakarta.
Dia juga menyebut, kekecewaannya tak begitu mendalam apabila tiket yang dia beli adalah palsu.
"Sudahlah, petugas itu kan sekadar bawahan, bukan tempatnya kita protes. Itu bukan atasan, percuma," ucap Andi.
Calon penonton lain yang juga mengalami hal serupa adalah Adam Gazali, asal Jakarta, yang mengaku telah membeli 32 tiket MotoGP dengan total biaya Rp70 juta.
Namun, saat akan memindai barcode yang diterimanya, barcode tersebut ternyata tidak terdaftar.
"Setelah dicek sama petugas (penukaran tiket penonton MotoGP) link tautan berisi barcode yang dikasih sama tempat saya beli itu tidak terdaftar," tutur Adam, seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengaku belum menerima informasi mengenai masalah tersebut.
Tetapi, dia berjanji menelusuri serta menghubungi Andi terkait duduk perkaranya
"Saya belum tahu ceritanya, jadi enggak bisa komentar. Saya tidak tahu," katanya.
Baca Juga: Hari Terakhir MotoGP Mandalika, Penonton Diperkirakan Membludak
Sedangkan Vice President Director MGPA Cahyadi Wanda menduga, warga yang tertipu tidak membeli tiket dari platform resmi.
Untuk itu dirinya meminta warga untuk berhati-hati saat hendak membeli tiket.
"Kami sudah menyediakan platform resmi baik secara online maupun offline. Jadi tolong bijak," katanya seperti dilansir dari Tribun Lombok, Jumat (18/3).
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.