"Sudahlah, petugas itu kan sekadar bawahan, bukan tempatnya kita protes. Itu bukan atasan, percuma," ucap Andi.
Calon penonton lain yang juga mengalami hal serupa adalah Adam Gazali, asal Jakarta, yang mengaku telah membeli 32 tiket MotoGP dengan total biaya Rp70 juta.
Namun, saat akan memindai barcode yang diterimanya, barcode tersebut ternyata tidak terdaftar.
"Setelah dicek sama petugas (penukaran tiket penonton MotoGP) link tautan berisi barcode yang dikasih sama tempat saya beli itu tidak terdaftar," tutur Adam, seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengaku belum menerima informasi mengenai masalah tersebut.
Tetapi, dia berjanji menelusuri serta menghubungi Andi terkait duduk perkaranya
"Saya belum tahu ceritanya, jadi enggak bisa komentar. Saya tidak tahu," katanya.
Baca Juga: Hari Terakhir MotoGP Mandalika, Penonton Diperkirakan Membludak
Sedangkan Vice President Director MGPA Cahyadi Wanda menduga, warga yang tertipu tidak membeli tiket dari platform resmi.
Untuk itu dirinya meminta warga untuk berhati-hati saat hendak membeli tiket.
"Kami sudah menyediakan platform resmi baik secara online maupun offline. Jadi tolong bijak," katanya seperti dilansir dari Tribun Lombok, Jumat (18/3).
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.