Baca Juga: Mengaku Tak Kenal Pemilik Aplikasi Binomo, Bareskrim Polri Yakin Indra Kenz Punya Keterkaitan
"Bulan dua kemarin tutup rumah makan saya. Karena tak bisa berputar lagi. Uang tak ada lagi."
Lebih lanjut, VA mengungkapkan, dirinya tertarik ikut Binomo dan Quotex setelah menonton video seorang afiliator berinisial J alias NW yang mempromosikan binary option itu melalui YouTube dan TikTok.
Setelah melihat video J tersebut, korban VA mengaku langsung tergiur karena keuntungan besar yang didapat dalam waktu cepat.
Tanpa pikir panjang, VA memutuskan ikut Binomo dan Quotex. Namun, alih-alih mendapat keuntungan, VA justru malah mengalami kerugian besar.
Baca Juga: Usut Kasus Quotex, Istri dan Manajer Doni Salmanan Akan Diperiksa Senin Depan
Atas kerugian besar yang menimpanya itulah, VA yang merasa tertipu bersama kuasa hukumnya memutuskan melaporkan J alias NW ke Polda Sumut
Kuasa hukum korban VA, Dongan Nauli Siagian, mengatakan pijaknya menduga ada 400 orang di Sumut yang menjadi korban Binomo dan Quotex.
Dongan menyebutkan, para korban itu juga bakal membuat laporan ke polisi.
"Kemungkinan dalam beberapa hari kemudian akan banyak yang menyusul. Karena saat ini yang tergabung dalam grup Telegram korban afiliator ini 400 orang di Sumatera Utara," ucap Dongan.
Baca Juga: LPSK Sebut Korban Binomo dan Quotex Bisa Dapat Ganti Rugi, Begini Mekanismenya
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan bahwa VA dan RM telah melapor ke SPKT Polda Sumut.
Mereka melaporkan terkait dengan peristiwa pidana UU RI No. 19/2016. Hadi menjelaskan, pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.
Selain itu, Hadi menambahkan, polisi juga mendalami apakah kasus yang dilaporkan VA dan RM ini ada keterlibatannya dengan Indra Kenz (IK) dan Doni Salmanan (DS).
"Saat ini kedua laporan sudah diterima dan nanti akan kita dalami oleh penyidik. Tentu apa yang menjadi laporan akan kita lakukan penyelidikan," tutur Hadi.
Baca Juga: Duh! Pemilik Binomo Diduga Ada di Indonesia, Siapakah Dia?
"Dugaan keterlibatan IK dan lainnya sedang kita dalami. Apakah ada dugaan keterlibatan IK dan DS."
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.