Sesuai survei, kenaikan elektabiltas Ganjar masih terpusat di Pulau Jawa. Di samping itu, kenaikan elektabilitasnya juga tidak lebih besar jika dibandingkan meningkatnya dukungan bagi Prabowo di wilayah yang sama.
Boleh jadi, elektabilitas Ganjar yang berada di bawa Prabowo dikarenakan posisinya yang terbatas menjangkau pemilih yang berada di luar Jawa, baik dari sisi isu maupun aksesibilitas politik.
Selain Prabowo dan Ganjar, dalam survei tercatat Anies Baswedan juga mendapatkan dukungan dari semula 9,6 persen menjadi 14,2 persen.
Baca Juga: Survei Indikator: Mayoritas Warga Indonesia Setuju Vaksin Booster dan PTM
Kenaikan elektabilitas Anies turut ditopang dua hal, yakni dukungan simpatisan partai oposisi yaitu PKS dan Partai Demokrat.
Anies yang memiliki kedekatan dengan PKS, kini mendapat dukungan 50 persen untuk menjadi capres dari sebelumnya pada Oktober 2021 yang hanya 32,9 persen.
Selain PKS, kenaikan dukungan terhadap Anies juga datang dari pemilih Demokrat sebesar 27,1 persen dari sebelumnya 21,5 persen.
Namun, kenaikan dukungan dari PKS dan Demokrat bagi Anies tidak serta merta dapat mendongkrak Anies. Apalagi basis dukungan bagi Anies di sejumlah wilayah masih jauh lebih lambat jika dibandingkan Prabowo dan Ganjar.
Di samping itu, Anies juga belum memiliki kendaraan politik yang membuat basis dukungannya tidak bekerja cepat.
Baca Juga: Bambang Pacul Sebut Unggul Survei Tak Jamin Menang Pilpres, Sindir Ganjar?
Tapi, meski survei Kompas mencatat adanya kenaikan elektabilitas bagi Prabowo, Ganjar, dan Anies, tidak satu pun sosok yang mendominasi.
Basis suara Prabowo masih berkutat pada pemilih lama. Hingga kini, belum semua pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 kembali mendukung sosok yang sama. S
Sebanyak 54,1 persen pendukung Prabowo pada 2019 masih melabuhkan dukungannya pada sosok lain, seperti Anies, Sandiaga Uno, Ganjar, AHY, dan Ridwan Kamil.
Kemudian Ganjar, masih belum mampu memperluas wilayah basis pendukungnya secara signifikan. Begitu pula dengan Anies, yang masih belum mampu mempercepat kenaikan basis dukungan dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Itu artinya tanda bahwa peluang mendapatkan suara masih terbuka dan belum terkonsentrasi pada satu calon semata. Bukan hanya bagi ketiga tokoh teratas dengan elektabilitas teratas, tetapi juga tokoh-tokoh lain.
Apalagi, ada 38,8 persen suara yang tak memilih Prabowo, Ganjar, dan Anies sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Hasil Survei Trust Indonesia: Tingkat Popularitas Partai Golkar di Atas PDIP
Suara dengan persentase tersebut, terdistribusi pada sejumlah sosok seperti Sandiaga, AHY, Basuki Tjahaja Purnama, Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, dan Erick Thohir.
Termasuk, sebagian responden yang belum menentukan sosok pilihannya untuk calon presiden 2024.
Waktu pelaksanaan Pilpres masih 19 bulan lagi, peluang masih terbuka dan kalkulasi politik belum final. Setiap tokoh, masih punya asa untuk mendapat dukungan dalam Pilpres 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.