JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli menyebut orang yang sudah divaksinasi lengkap memiliki gejala Omicron yang berbeda dibanding yang sama sekali belum divaksin.
Tak sedikit yang menyebut, gejala Omicron akan lebih ringan pada orang yang sudah divaksin daripada yang tidak divaksin.
Melansir New York Times, Selasa (15/2/2022), Maya Clark-Cutaia, RN, MSN, PhD, asisten profesor di New York University Meyers College of Nursing telah mengobservasi gejala pasien Covid-19 selama pandemi.
Dalam observasi tersebut, pasien yang sudah divaksinasi lengkap cenderung memiliki gejala Omicron seperti sakit kepala, hidung tersumbat dan nyeri sinus.
Sementara itu, gejala Omicron untuk yang tidak divaksinasi lebih seperti mengalami sesak napas, batuk dan gejala lain yang mirip dengan flu.
Baca Juga: Waspada, Ini Ciri-ciri Gejala Omicron bagi Orang yang Sudah Divaksin Lengkap
Penuturan tersebut sama dengan pasien yang berada di Pennsylvanias saat memberi kesaksikan kepada dr. Clark-Cutaia.
"Pasien Omicron yang divaksinasi mengeluh sakit kepala, nyeri tubuh dan demam seperti pilek yang sangat parah," ujar dr Clark-Cutia.
"Orang yang tidak divaksinasi memiliki gejala sesak napas, batuk, dan flu yang sama seperti yang dia lihat di antara orang yang tidak divaksinasi dengan vaksin pertama dan kedua," lanjutnya.
Ungkapan senada juga dikatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut ada tiga kriteria orang yang mengalami gejala berat Omicron.
Golongan tersebut yakni lansia, orang dengan komorbid dan mereka yang belum divaksinasi lengkap dua kali.
Baca Juga: El Barack Positif Covid, Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron pada Anak yang Harus Diwaspadai
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi memaparkan dari 1.090 pasien yang meninggal di masa varian Omicron diketahui 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap.
“Dari data 1.090 pasien yang meninggal hingga minggu (13/2), 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76% usianya lebih dari 45 tahun, 49% masuk golongan lanjut usia, dan 48% memiliki komorbid," ujar Nadia dalam keterangan tertulisnya.
Oleh karena itu, Nadia mengimbau agar masyarakat termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera melengkapi vaksinasi untuk menghindari gejala berat Omicron.
Covid-19 varian Omicron tampaknya memiliki waktu inkubasi yang lebih pendek daripada varian lain.
Dr Waleed Javaid, direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Mount Sinai Downtown, New York mengatakan setelah seseorang terpapar, dibutuhkan waktu tiga hari bagi mereka hingga akhirnya muncul gejala, menjadi menular dan tes positif.
Waktu inkubasi tersebut lebih pendek dibandingkan dengan empat hingga enam hari waktu inkubasi varian Delta dan virus corona asli.
Dr Javaid juga mengatakan meskipun gejala Omicron lebih ringan daripada gejala varian lain namun bisa menjadi parah karena faktor tertentu seperti memiliki komorbid.
"Gejala ringan awal dapat berkembang menjadi gejala serius di kemudian hari, jadi sangat penting bagi orang dengan gejala pilek atau flu untuk isolasi dan tinggal di rumah," tutupnya.
Sumber : New York Times, sehatnegeriku.kemkes.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.