Selain mengukur geometri jalan, KNKT juga bakal menyelidiki mengenai muatan truk yang menabrak sejumlah kendaraan lain tersebut.
KNKT ingin mengetahui apakah muatan truk tersebut melebihi kapasitasnya.
Soerjanto menyatakan, pengemudi truk juga tidak akan luput dari proses investigasi.
Sebab KNKT juga ingin mengetahui apakah ada potensi kerusakaan kendaraan yang menyebabkan kecelakaan terjadi.
Sebelumnya, Telah terjadi kecelakaan beruntun di Jalan Soekarno-Hattat, Simpang Muara Rapak, Balikpapan di titik lampu merah, Jumat (21/1/2022) pagi.
Baca Juga: Belajar dari Kecelakaan Maut di Rapak Balikpapan, Ini Cara Mengantisipasi Rem Blong
Data sementara yang berhasil dihimpun pihak kepolisian terkait korban, tercatat ada 5 orang yang meninggal dunia di tempat.
Luka berat 13 orang dan sejumlah korban dibawa ke empat rumah sakit terdekat.
Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Kaltim, Kombes Sonny Irawan mengungkapkan kronologi dari peristiwa laka maut di persimpangan menuju Jalan Soekarno Hatta, Muara Rapak pagi tadi.
Menurut penjelasannya, kecelakaan ini diduga diakibatkan karena sebuah truk tronton yang mengalami rem blong saat jalan di turunan.
"Ada sebuah truk kontainer yang kami terima sementara informasinya mengalami rem blong. Kemudian kendaraan yang berhenti di lampu merah, akhirnya tertubruk," jelas Sonny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.