JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR Komisi VIII dari Fraksi Golkar Muhammad Ali Ridha buka suara alasan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat diusir dalam rapat kerja pada 19 Januari 2022.
Menurut Ali, Sekjen Kemensos Harry Hikmat sudah berlaku tidak sopan kepada Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily.
Ali mengungkapkan, pernyataan tidak sopan itu disampaikan Harry Hikmat melalui pesan pendek ke Ace Hasan Syadzily.
Ace, kata Ali, sebelum menghubungi Sekjen Kemensos Harry Hikmat telah lebih dulu menghubungi Mensos Tri Rismaharini.
Ace bertanya, kenapa kunjungan kerja Mensos Risma ke daerah pemilihan (dapil) dirinya tidak disertakan sebagaimana kesepakatan antara Komisi VIII DPR dengan Kemensos.
Baca Juga: Pengusiran Sekjen Kemensos dan Komnas Perempuan, DPR Disebut Frustrasi dan Tumpul
Namun, Risma mengaku tidak mengetahui kenapa Ace tidak dilibatkan dalam kunjungan kerjanya. Risma kemudian menuturkan, yang mengatur kegiatan dalam kunker di dapil Ace adalah Sekjen Kemensos yang tak lain Harry Hikmat.
Berangkat dari penjelasan Mensos Risma, Ace pun menghubungi Sekjen Kemensos Harry Hikmat untuk mendapat penjelasan.
“Pak Ace Hasan sebagai pimpinan menanyakan (kepada Harry Hikmat) kenapa tidak diberi tahu kunjungan Ibu Menteri ke dapil Pak Ace, lantas Pak Sekjen menjawabnya kurang enak,” ungkap Ali dalam program Kompas Petang di KOMPAS TV, Jumat (21/1/2022).
“Salah satu di antaranya mengatakan Pak Ace sinis kepada dia, kemudian dijawab sama Pak Ace, sinis apanya, saya menanyakan karena ini menjadi kesepakatan bersama antara Komisi VIII dengan Kemensos,” tambahnya.
Alih-alih mendapat penjelasan, kata Ali, Ace justru dituding Sekjen Kemensos tidak berbahasa baik dan marah-marah ketika berkomunikasi.
Baca Juga: Sekjen Kemensos Diusir Saat Rapat dengan Komisi VIII DPR, Risma Minta Maaf
Padahal, lanjut Ali, Ace sama sekali tidak marah dan bertanya hanya karena dasar kesepakatan bersama antara Komisi VIII dan Kemensos.
“Sejauh itu Pak Ace tetap tidak marah, kemudian ditutuplah kalimat terakhir ini yang kemudian pada rapat kemarin saya katakan offside statement atau komunikasi Pak Sekjen,” ucap Ali.
“Dia mengatakan dalam bahasa Sunda, karena Pak Ace kebetulan orang Jawa Barat, dengan bahasa Sunda mengatakan, sok wae rek hideung, hideung, rek beureum, beureum (silakan saja kalau hitam, ya hitam, kalau merah, ya merah -- red). Itu menurut kami tidak baik diucapkan oleh Sekjen,” tambah Ali.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS TV, Muhammad Ali Ridha meminta Sekjen Kemensos Harry Hikmat untuk meninggalkan ruang rapat kerja di DPR.
Baca Juga: Sekjen Kemensos Diusir Saat Rapat dengan Komisi VIII DPR, Ada Apa?
Dalam pernyataannya, Ali menekankan, dirinya akan keluar dari rapat kerja jika Sekjen Harry Hikmat masih mengikuti rapat dengan Komisi VIII DPR.
Atas situasi tersebut, Sekjen Kemensos Harry Hikmat pun meninggalkan ruang rapat Komisi VIII.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.