Selain itu, Presiden Jokowi menuturkan vaksinasi terus dipercepat oleh karenanya Indonesia masuk 5 besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.
“Sebanyak 288 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada rakyat kita dosis pertama telah mencapai 81 persen dan dosis kedua telah mencapai 56 persen,” jelas Presiden.
“Dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70 persen, ini juga perlu kita syukuri,” tambahnya.
Namun demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak harus tetap hati-hati terlebih dengan adanya Covid-19 varian Omicron.
“Walaupun kita berhasil mengendalikan pandemi, namun kita tetap harus hati-hati, tetap harus waspada, terhadap kemungkinan resiko pandemi karena adanya varian Omicron,” ujarnya menegaskan.
Baca Juga: HUT ke-49 PDIP, Megawati Minta Kader Gelorakan Semangat Bangun Indonesia Raya
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menambahkan pandemi Covid-19 tidak boleh menghentikan upaya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.
“Misalnya, masalah stunting yang menjadi tantangan besar sumber daya manusia unggul kita, SDM unggul kita terus kita turunkan. Alhamdulillah angkatan tinggi 2021 turun menjadi 24,4 persen dari yang sebelumnya 37,2 persen,” ujarnya.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi menyampaikan akses rakyat terhadap pendidikan terus dijamin utamanya bagi yang kurang mampu.
“Bantuan pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi juga terus kita lanjutkan misalnya untuk tahun 2021-2022, Kartu Indonesia Pintar dengan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk 21 juta siswa di tanah air,” katanya.
“KIP kuliah yang anggaran nyasar 9,4 Triliun Rupiah telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di seluruh tanah air di tahun 2021,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.