JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan kondisi di sejumlah wilayah belum dapat dikatakan aman pascagempa magnitudo 7,4, Selasa (14/12/2021) kemarin.
Sebab, kata dia, ada satu sumber gempa potensial lainnya yang baru terpetakan di bagian utara laut Flores. Menurut Daryono, cecar lain yang baru terpetakan ini bahkan berpotensi tsunami.
Baca Juga: Antisipasi Gempa Susulan, Sebanyak 770 Warga Sikka NTT Mengungsi
"Ini cukup mengagetkan kita ternyata di laut Flores ada sumber gempa potensial," kata Daryono kepada Kompas TV di Jakarta pada Rabu (15/12/2021).
"Yang satu sudah terpetakan. Namun satu lagi di bagian utara ada cecar lain yang belum terpetakan, bahkan mampu mengakibatkan gempa cukup besar 7,4 magnitudo. Ini sama seperti gempa Palu."
Daryono mengungkapkan berdasarkan catatan BMKG hingga pukul 04.30 masih ada gempa susulan. Bahkan jumlahnya mencapai ratusan kali gempa.
"Kita mencatat ada 241 gempa. Kita belum bisa mengatakan situasi sudah aman," ujar Daryono.
Baca Juga: Update Gempa NTT: 346 Rumah Rusak dan 7 Orang Terluka
Karena itu, Daryono mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap tenang dan waspada. Khusus bagi masyarakat yang rumahnya sudah rusak atau miring, diminta untuk tidak menempatinya terlebih dahulu.
"Kita saat ini masih mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada yang rumahnya sudah rusak atau miring," ucap Daryono.
"Sebab, dikhawatirkan kalau ada gempa yang signifikan akan memperparah kerusakan sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan korban jiwa."
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya hingga pukul 02.12 WIB, ada cukup banyak daerah yang terdampak gempa.
Baca Juga: Pakar: Masih Banyak Gempa Lain yang Belum Dipetakan, Harus Lebih Aktif Penelitian Pemetaannya!
"Nusa Tenggara Timur ada 9 kabupaten/kota yang merasakan guncangan gempa, Sulawesi Selatan ada 3 kabupaten/kota, Sulawesi Tenggara ada 6 kabupaten/kota," kata Muhari kepada Kompas TV.
Sejauh ini, kata Muhari, tidak ada korban jiwa akibat gempa di NTT. Namun, ada 1 orang yang mengalami luka berat dan 6 orang luka ringan, dan 770 jiwa mengungsi.
"Rata-rata para pengungsi berasal dari Kabupaten Sikka," ujar Muhari.
Lebih lanjut, Muhari merinci, dari jumlah orang yang mengungsi itu, sebanyak 150 jiwa ada di gedung Sikka Inovation Center, dan 300 jiwa mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka.
Baca Juga: Tak Hanya di NTT, Dampak Terparah Gempa Magnitudo 7,4 di Kabupaten Kepulauan Selayar
"Di Kepulauan Selayar 5 orang mengalami luka-luka. Sedangkan luka berat satu orang tadi ada di Kabupaten Selayar," tutur Muhari.
Sedangkan untuk kerugian materi, Muhari melanjutkan, ada sekitar 134 unit rumah mengalami rusak berat berada di Kabupaten Selayar. Lalu, 211 rumah rusak ringan, 3 unit sarana pendidikan terdampak.
Lalu, 2 mesjid mengalami rusak berat, 1 unit rumah jabatan kepala desa, pelabuhan rakyat juga mengalami rusak, 1 balai pertemuan dan 2 gudang rusak ringan.
Baca Juga: Dampak Gempa Magnitudo 7,4 NTT dan Sulsel, Banyak Rumah Warga yang Hancur!
"Pelabuhan rakyat yang rusak tidak mengganggu penyaluran bantuan. Sejauh ini tim reaksi cepat dari bpbd kabupaten selayar masih bisa menjangkau lokasi," katanya.
Muhari menambahkan, respons masyarakat dalam menghadapi gempa sudah cukup baik. Masyarakat pada saat ada peringatan dimi dari BMKG, langsung cepat-cepat mengungsi.
"Mereka mempunyai sejarah terdampak tsunami tahun 1992, sehingga responsnya bagus. Masyarakat pada saat peringatan dini BMKG mereka mau mengungsi," ujar Muhari.
Baca Juga: Waspada Gempa Susulan, BNPB Imbau Warga yang Rumahnya Rusak untuk Mengungsi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.