"Nusa Tenggara Timur ada 9 kabupaten/kota yang merasakan guncangan gempa, Sulawesi Selatan ada 3 kabupaten/kota, Sulawesi Tenggara ada 6 kabupaten/kota," kata Muhari kepada Kompas TV.
Sejauh ini, kata Muhari, tidak ada korban jiwa akibat gempa di NTT. Namun, ada 1 orang yang mengalami luka berat dan 6 orang luka ringan, dan 770 jiwa mengungsi.
"Rata-rata para pengungsi berasal dari Kabupaten Sikka," ujar Muhari.
Lebih lanjut, Muhari merinci, dari jumlah orang yang mengungsi itu, sebanyak 150 jiwa ada di gedung Sikka Inovation Center, dan 300 jiwa mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka.
Baca Juga: Tak Hanya di NTT, Dampak Terparah Gempa Magnitudo 7,4 di Kabupaten Kepulauan Selayar
"Di Kepulauan Selayar 5 orang mengalami luka-luka. Sedangkan luka berat satu orang tadi ada di Kabupaten Selayar," tutur Muhari.
Sedangkan untuk kerugian materi, Muhari melanjutkan, ada sekitar 134 unit rumah mengalami rusak berat berada di Kabupaten Selayar. Lalu, 211 rumah rusak ringan, 3 unit sarana pendidikan terdampak.
Lalu, 2 mesjid mengalami rusak berat, 1 unit rumah jabatan kepala desa, pelabuhan rakyat juga mengalami rusak, 1 balai pertemuan dan 2 gudang rusak ringan.
Baca Juga: Dampak Gempa Magnitudo 7,4 NTT dan Sulsel, Banyak Rumah Warga yang Hancur!
"Pelabuhan rakyat yang rusak tidak mengganggu penyaluran bantuan. Sejauh ini tim reaksi cepat dari bpbd kabupaten selayar masih bisa menjangkau lokasi," katanya.
Muhari menambahkan, respons masyarakat dalam menghadapi gempa sudah cukup baik. Masyarakat pada saat ada peringatan dimi dari BMKG, langsung cepat-cepat mengungsi.
"Mereka mempunyai sejarah terdampak tsunami tahun 1992, sehingga responsnya bagus. Masyarakat pada saat peringatan dini BMKG mereka mau mengungsi," ujar Muhari.
Baca Juga: Waspada Gempa Susulan, BNPB Imbau Warga yang Rumahnya Rusak untuk Mengungsi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.