JAKARTA, KOMPAS.TV - Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 770 orang warga di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi akibat gempa yang berpusat di Laut Flores Timur, Selasa (14/12/2021).
Jumlah ini sebagaimana data yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka per pukul 22.15 WIB.
Dengan rincian, sebanyak 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka.
Lalu, 150 orang mengungsi di Gedung Sikka Inovation Center (SIC), dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka di NTT.
"Menurut laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat warga Kabupaten Sikka yang mengungsi sebanyak 770 orang," Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12/2021).
Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengantisipasi adanya potensi gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca Juga: Update Gempa NTT: 346 Rumah Rusak dan 7 Orang Terluka
"Memberi imbauan kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik namun tetap waspada," ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumahnya masing-masing guna memastikan apakah nihil dari kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang berpusat di Flores Timur.
"(Jika ada) kerusakan seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser dan tiang rumah rusak. Sebaiknya tidak tinggal di rumah sementara dan dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara atau tempat penampungan yang disediakan oleh instansi dan otoritas setempat," imbuhnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi gempa bumi susulan (aftershock) hingga 120 kali.
Dari keseluruhan gempa bumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada 5 gempa bumi yang memiliki magnitudo di atas 5, yakni M 5.6 pada pukul 10.41 WIB, M 5.5 pada pukul 10.47 WIB, M 5.0 pada pukul 12.46, M 5.4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.
Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menjadi daerah yang terdampak gempa NTT yang terjadi pada pukul 12.20 waktu setempat atau 10.20 WIB, Selasa (14/12/2021).
Bupati Kepulauan Selayar Muh Basli Ali menjelaskan, hampir seluruh daerah di Kabupaten Kepulauan Selayar merasakan guncangan gempa.
Namun ada dua kecamatan yang mengalami dampak guncangan gempa, yakni Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.
Menurut Basli, laporan yang diterima di dua kecamatan itu menyebut sejumlah bangunan roboh dan psikologi masyarakat juga terganggu.
Baca Juga: Guncangan Gempa NTT Bikin Rumah di 14 Desa di Selayar Rusak Berat
"Fokus kami memberi ketenangan dan edukasi agar masyarakat jangan terlalu panik, karena setiap saat pemerintah daerah selalu memantau perkembangan," ujar Basli, Selasa (14/12/2021).
Basli menjelaskan, selain bangunan dan psikologi masyarakat, gempa NTT bermagnitudo 7,5 ini juga mengganggu jaringan komunikasi di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Saat ini jaringan komunikasi terputus, sehingga membuat informasi di kondisi terdampak dan penanganan mendapat kendala.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.