“Itu yang saya tidak berkenan,” tuturnya.
3. Kerumunan di Titik Lokasi Bencana
Banyaknya orang yang berada di titik bencana disebutnya mengganggu petugas yang sedang melaksanakan percepatan penanganan bencana.
“Apalagi di sana banyak mobil di lokasi, dan mereka berfoto-foto di lokasi, itu yang harus ditertibkan.”
Thoriq mengatakan, dirinya terjun langsung ke lokasi untuk memastikan bahwa titik bencana erupsi Semeru benar-benar aman dan steril.
4. Kekhawatiran Terjadi Erupsi Susulan
Thoriq mengaku khawatir terjadi erupsi susulan Gunung Semeru saat banyak kerumunan dan masyarakat di titik lokasi bencana.
Terlebih saat itu hujan mulai turun di sekitar lokasi.
5. Menghambat Jalur Evakuasi
Menurut Thoriq, saat kejadian, masyarakat yang ada di titik lokasi bencana banyak yang berswafoto dan lokasi bencana menjadi seperti tempat wisata.
Baca Juga: Misteri Isi Gulungan Kertas yang Dilempar Seorang Kakek di Lumajang ke Arah Jokowi
“Di atas itu seperti tempat wisata, seperti tontonan. Orang berhenti di titik-titik yang mereka bisa foto, bisa selfi,” keluhnya.
Padahal lokasi itu merupakan jalur ambulans yang lewat, dan ada tim SAR yang membutuhkan jalan, juga ada tim kesehatan yang ingin memastikan bahwa lokasi betul-betul tidak ada masyarakat.
“Begitu saya mendapatkan informasi langsung turun ke lokasi, dan betul ternyata banyak masyarakat yang di luar masyarakat terdampak datang, dengan tujuan masing-masing.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.